Maraknya transisi serba digital dalam dunia desain menjadi tantangan tersendiri bagi para desainer grafis. Walau begitu, Ketua Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Soegijapranata Catholic University (SCU), Louis Cahyo Kumolo Buntaran, MM menilai kebutuhan desain cetak tetap tidak bisa tergantikan di beberapa lini.
Sejalan dengan itu, penting menurutnya para lulusan desain grafis memperdalam pengetahuan tentang dunia percetakan. “Dunia desain tidak bisa lepas dari kebutuhan cetak karya yang bermacam-macam. Contohnya seperti eksplorasi bentuk 3 dimensi dari kertas, paper craft, hingga paper toy,” tambahnya. Menurutnya, kebutuhan desain cetak yang beragam tentu membutuhkan kelihaian dalam memilih jenis kertas yang menjadi bahan dasarnya.
Printing Education PT Surya Palacejaya, Tommy Willy menilai kebutuhan akan desain cetak tetap tidak akan tergantikan walau di tengah hiruk pikuk transisi serba digital. Tommy melihat kebiasaan serba digital yang muncul akibat pandemi COVID-19 justru perlahan mulai sedikit memudar setelah new normal diberlakukan.
“Saat pandemi COVID-19 memang terjadi degradasi interaksi dengan kertas. Pasca pandemi justru sebaliknya, kami melihat adanya perubahan habit. Desain printing ternyata tetap tidak bisa dilupakan, karena memang segmented. Bisa dibilang tidak akan pernah mati,” ungkap Tommy.
SCOPA Education: All About Paper
Berkaca pada hal tersebut, Tommy berkesempatan membagikan pengalamannya terjun ke dunia percetakan. Ia hadir dalam kegiatan Surya Palacejaya Creative on Paper (SCOPA) Education. Tidak sendiri, Tommy ditemani Product Manager PT Surya Palacejaya, Tulus Pasaribu. Mereka berkesempatan menyapa 150 mahasiswa Program Studi DKV SCU di Gedung Henricus Constant, Kampus 1 SCU Bendan.
Dalam kegiatan tersebut, Tommy mengajak mahasiswa berkenalan lebih dekat dengan aneka ragam jenis kertas berikut kegunaannya. Bersamaan dengan itu, mahasiswa juga ikut mengidentifikasi karakteristik bermacam-macam kertas. Hal tersebut menurutnya dapat meningkatkan preferensi mahasiswa dalam berkreativitas.
“Memberikan nilai lebih dalam sebuah karya jika komunikasi tidak hanya visual, melainkan juga sentuhan dan emosi. Hal ini tentunya bisa sangat cepat tersampaikan dengan media kertas,” terang Tommy.
Kolaborasi DKV SCU Bersama Surya Palacejaya
Forum ini menjadi kali pertama bagi Surya Palacejaya berkolaborasi bersama Program Studi DKV SCU. Walau begitu, baik Tommy maupun Louis berharap kedua belah pihak bisa terus menjaga jalinan kerja sama ini.
“Materi tentang dunia percetakan, khususnya kertas ini kan sangat luas. Jadi masih potensinya,” terang Louis.
Selain seminar, beberapa bentuk kerja sama yang dapat terealisasi di antaranya program magang, pendampingan tugas akhir, serta pameran bersama. Tidak menutup kemungkinan juga kedua belah pihak akan menggagas riset bersama.