Soegijapranata Catholic University (SCU) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) terus berkomitmen dalam mengembangkan pendidikan di Indonesia bagian timur, khususnya di Maluku. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah menjalin kemitraan dengan Diaspora Maluku untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Maluku. Fokus utama kerja sama ini adalah pada pengembangan keterampilan bahasa Inggris, yang dinilai penting di era globalisasi saat ini.
Diskusi terkait penjajakan kerja sama ini berlangsung di Kampus 1 SCU Bendan pada Jumat, 20 September 2024 dengan tema “Membangun Kemitraan Strategis SCU & Diaspora Maluku”. Kepala LPPM SCU, Dr. Yustina Trihoni Nalesti Dewi, MHum, mengungkapkan bahwa Maluku, sebagai wilayah kepulauan terluar, memerlukan perhatian khusus dalam pengembangan pendidikan dan peningkatan SDM. Melalui kerja sama dengan Diaspora Maluku, SCU berharap bisa berkontribusi secara langsung dalam upaya ini.
Salah satu strategi nyata yang direncanakan adalah melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang akan melibatkan mahasiswa dalam proyek-proyek pengabdian di Maluku. “Mahasiswa akan kami libatkan secara aktif, tidak hanya dalam peningkatan kualitas pendidikan tetapi juga dalam pengembangan kemampuan bahasa Inggris di sana,” ujar Yustina. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak langsung terhadap masyarakat Maluku, terutama di wilayah yang masih minim akses pendidikan berkualitas.
Selain itu, SCU juga berencana untuk mengembangkan pusat studi di Maluku. Diaspora Maluku akan menjadi mitra kunci dalam pengembangan ini, di mana mereka dapat berperan sebagai penghubung antara masyarakat Maluku dan SCU. Yustina menekankan pentingnya kolaborasi ini untuk menciptakan jaringan yang kuat, baik di dalam negeri maupun dengan komunitas diaspora yang tersebar di luar negeri.
Di sisi lain, Jeff Malaihollo, Founder of Bahasa Basudara United Kingdom (UK) dan perwakilan Diaspora Maluku, menyambut baik inisiatif ini. Pihaknya pun telah memberikan pelatihan bahasa Inggris selama empat tahun terakhir dengan lebih dari 450 kelas. “Dengan pelatihan ini, banyak anak-anak Maluku yang kini bisa melanjutkan pendidikan ke luar negeri seperti Amerika, Inggris, dan New Zealand,” kata Jeff.
Ia menambahkan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia bagian barat lebih maju dibandingkan timur. Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan terjadi transfer pengetahuan yang mempercepat pengembangan SDM di wilayah timur Indonesia, khususnya Maluku. “Semoga dapat meningkatkan kerukunan beragama dan membangun jaringan pengetahuan yang lebih luas,” harap Jeff.