Gen Z mendapat ruang paling banyak di tengah populasi masyarakat Indonesia. Menurut Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDDikti) 2023, sekitar 6,9 juta populasi mahasiswa Indonesia merupakan mereka yang lahir pada 1997 hingga 2012. Hal ini menunjukkan Gen Z telah menjadi konsumen utama institusi pendidikan tinggi di Indonesia.
Perguruan tinggi sebagai pelaku pendidikan tinggi melihat hadirnya Gen Z seakan menjadi tantangan baru. Kedekatan dengan teknologi membuat akses informasi mudah mereka jangkau. Dalam hal ini, termasuk materi pembelajaran yang biasa mereka dapatkan di bangku kuliah. Hilangnya batasan tersebut membuat Gen Z terkadang memandang sebelah mata arti pendidikan.
Menggugah Motivasi Belajar Mahasiswa
Berkaca pada hal tersebut, Kepala Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan (LP3) Soegijapranata Catholic University (SCU), Dr. Heny Hartono menilai pentingnya kampus untuk mengadaptasi metode pembelajarannya. Tidak serta merta meninggalkan kelas tradisional, melainkan meningkatkan dinamika proses pembelajaran. Hal tersebut menurutnya dapat menggugah motivasi belajar para mahasiswa.
Salah satunya dengan menerapkan metode Flipped Learning. Tidak mengharuskan dosen menjelaskan materi, melainkan mahasiswa diminta mempelajari lebih dulu topk yang akan diajarkan. Metode ini memungkinkan mahasiswa mendalami materi pembelajaran bahkan sebelum mengikuti perkuliahan.
“Dianjurkan menggunakan media video. Jadi, mahasiswa kalau tidak paham tinggal diulang dari awal. Ada juga pertanyaan yang harus mereka jawab” tambah Dr. Heny.
Beliau menuturkan materi tersebut akan diperdalam melalui pertemuan di ruang kelas. Melalui metode ini, ia pun melihat mahasiswa bisa mendapatkan pendalaman lebih mengenai materi yang diajarkan.
“Tidak bisa 100% paham pastinya. Mereka didorong untuk sharing, karena tingkat pemahamannya pasti berbeda. Harapannya bisa terlatih critical thinking-nya. Mereka bisa naik level dari low order thinking ke high order thinking. Sehingga dari mendengarkan yang pasif bisa jadi aktif belajarnya,” lanjut Dr. Heny.
Soegijapranata Learning Model
Hal ini disampaikannya di depan para dosen SCU dalam Joyful Soegijapranata Learning Model Coaching Clinic (SCC). Kegiatan ini diselenggarakan di Gedung Mikael, Kampus 1 SCU Bendan pada 23 April 2024.
Rutin hadir tiap bulannya, forum ini menjadi upaya LP3 SCU dalam mempertajam dosen SCU dalam menerapkan metode pembelajaran khas SCU, Soegijapranata Learning Model. Metode lainnya seperti Cooperative Learning, Project Based Learning, serta Case Based Learning juga menjadi bentuk adaptasi pengembangan metode pembelajaran di SCU.