FLA’s News – Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) kembali mengadakan acara FLA Talk Tea untuk mengisi waktu luang di masa pandemi. Episode perdana dari FLA Talk Tea tahun ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 Februari dengan mengambil tema “Broken Home ≠ Broken Life”. Pada acara kali ini, dilakukan sesi bincang-bincang santai bersama Maya Bennison, S.Ds atau yang lebih akrab dipanggil dengan sebutan Kak Maya yang merupakan seorang flight attendant dari salah satu maskapai terbaik di Indonesia.
Di sesi bincang – bincang, Kak Maya membagikan pengalamannya mengenai bagaimana kehidupannya menjadi seorang anak yang berada di lingkungan keluarga yang broken home. Selain itu, beliau juga memberikan berbagai macam kiat kepada para anak muda mengenai bagaimana cara agar bisa tetap bersyukur dan melanjutkan hidup walaupun berada di keluarga yang kurang harmonis serta tips and trick dalam memilih pasangan yang tepat ketika hendak menuju ke jenjang yang lebih serius agar kelak terhindar dari situasi broken home.
Narasumber berpendapat bahwa hidup di keluarga yang broken home bukanlah menjadi sebuah hambatan untuk meraih kesuksesan. Melainkan dapat menjadi acuan dalam diri supaya bisa untuk menjalani hidup yang jauh lebih baik dari pengalaman yang dimiliki. Selain itu, perlunya rasa untuk selalu bersyukur terhadap apa yang dimiliki juga merupakan hal yang terpenting dalam hidup. Ia juga berpendapat bahwa mereka yang berasal dari keluarga broken home bukan berarti mereka memiliki kehidupan yang broken juga.
Di acara kali ini, para audiens juga diberikan kesempatan untuk memberikan pertanyaan secara langsung kepada narasumber. Para audiens terlihat sangat tertarik dan antusias dengan tema yang diangkat di episode perdana FLA Talk Tea. Hal ini terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada narasumber serta feedback positif dari para audiens untuk FLA Talk Tea kali ini. Acara kemudian ditutup dengan foto bersama dengan narasumber.
Dengan diadakannya acara FLA Talk Tea “Broken Home ≠ Broken Life” ini, diharapkan dapat memberikan edukasi kepada para audiens untuk tetap memiliki semangat dalam meraih mimpi dan tujuan hidup meskipun berada di situasi sulit, serta selalu bersyukur terhadap apa yang dimiliki. (#GPK)