Famelia Ester Putri, mahasiswa Program Studi Manajemen Soegijapranata Catholic University (SCU) mempromosikan produk kerupuk rambak asal Salatiga. Produk makanan ini merupakan salah satu produk Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) unggulan di Salatiga.
“Karena saya sama sekeluarga kan suka bolak-balik ke Salatiga. Produk kerupuknya ini emang langganan saya ketiga di sana, karena rasanya emang enak banget,” ujar Famelia.
Ia bersama 2 mahasiswa lainnya memasarkan produk ini di Pameran Karya Media Komunikasi Produk. Kegiatan ini diselenggarakan di Selasar Gedung Justinus, Kampus 1 SCU Bendan pada Kamis (14/12).
Selain Famelia, ada 26 mahasiswa yang ikut terlibat dalam kegiatan ini. Mereka mengundang antusiasme mayoritas civitas akademika di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) SCU. Mahasiswa Program Konsentrasi Manajemen Pemasaran tersebut terbagi menjadi 9 kelompok yang memasarkan produk barang. Beberapa di antaranya yaitu parfum, lilin aromaterapi, makanan hewan peliharaan, dan berbagai produk makanan.
“Kami membebaskan teman-teman mahasiswa untuk memilih produk yang mereka promosikan, karena konsentrasi dan fokus kita adalah bagaimana caranya mereka memasarkan barang tersebut,” terang Dyah Titisari Anugraheni, MM, dosen Program Konsentrasi Manajemen Pemasaran SCU.
Pameran Karya Media Komunikasi Produk
Beliau menuturkan pameran ini merupakan capaian tugas akhir dalam mata kuliah Komunikasi Pemasaran Terpadu. Kegiatan ini sudah dua kali diselenggarakan dan akan dirutinkan di setiap semesternya.
“Kita di sini belajar gimana caranya memasarkan sebuah produk dengan berbagai media promosi,” tambah Famelia. Beberapa media promosi yang dikonsep di antaranya brosur, voucher, games, banner hingga desain kemasan yang menarik. Bahkan, mereka juga membuat berbagai program mini web sebagai sarana digital marketing. Selain itu, mahasiswa juga membuat berbagai media iklan serta promosi penjualan.
Walau ikut memasarkan, Titisari menuturkan banyak atau tidaknya produk yang terjual bukan merupakan indikator penilaian utamanya. Sebaliknya, kreativitas mahasiswa dalam mengonsep media komunikasi promosi menjadi hal utama dalam penilaiannya. “Bagaimana mereka dalam ruang seperti itu menyajikan materi promosi yang luar biasa. Jadi jangan hanya promosi minimalis yang hanya terbatas dalam satu tempat, melainkan juga bisa menjangkau berbagai lapisan,” terang Titisari.
Lewat kegiatan ini, Titisari berharap kreativitas mahasiswanya bisa terus diasah, sekaligus memperluas wawasannya dalam dunia pemasaran. “Mereka bisa menilai dan melihat apakah suatu strategi promosi bisa cocok diterapkan dengan satu produk tertentu atau tidak dari teman-temannya,” ujarnya.
