Fakultas Kedokteran (FK) Unika Soegijapranata atau Soegijapranata Catholic University (SCU) adakan talkshow Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik dan Buletin Soegijapranata Community Project (SCP). Acara berlangsung di Gedung Thomas Aquinas, Ruang Teater Lt. 3, pada (8/12).
Talkshow ini merupakan bagian dari rangkaian acara Dies Natalis FK Unika Soegijapranata ke-4. Berikut yang menjadi narasumber pada acara kali ini:
- dr. Indra Adi Susianto, M.Si.Med., Sp.OG
- Rudy Elyadi, SE., MM
- Perigrinus Hermin Sebong, MPH
- dr. Matilda Stella, MHPE
KKN Tematik
Mahasiswa FK Unika Soegijapranata 2019 ini akan melaksanakan KKN di Minahasa Selatan, pada 3 – 26 Januari 2023. Oleh karena itu, adanya talkshow ini guna memberikan gambaran umum mengenai kegiatan apa saja nantinya yang dilaksanakan bersama mitra.
Perigrinus, Koordinator KKN FK, menyampaikan akan ada 7 kabupaten yang terpilih menjadi lokasi kegiatan. Ia menjelaskan pula bahwa Minahasa Selatan menjadi sasaran lokasi karena masih menjadi daerah yang tertinggal di Indonesia.
“Memang sebenarnya ini bukan suatu yang mudah. Karena, satu, dari sisi cost memang agak besar. Tapi, komitmen atau misi mulia kita kan melayani bangsa dan tanah air. Jadi, untuk biaya itu nomor kesekian,” terangnya.
Setelah, mahasiswa FK sudah sampai pada lokasi KKN nantinya mereka akan ditempatkan pada beberapa puskesmas yang sudah menjadi mitra. Dengan begitu, harapannya mahasiswa FK ini dapat mengetahui dan mengenal program-program puskesmas serta permasalahan yang dihadapi puskesmas.
dr. Fransisca P. Hadimarta, M.Si.Med, Kepala Program Studi FK, mengharapkan kelak mahasiswa FK dapat menjadi dokter keluarga. “Sehingga diharapkan mereka bisa menggali langsung program-program puskesmas dan juga kasus-kasus penyakit yang ada di puskesmas tersebut,” jelasnya.
Sementara, Dokter Indra, Dekan FK, dengan adanya kegiatan KKN ini menjadi bagian mendorong kemitraan. Ia menjelaskan bahwa manusia merupakan makhluk hidup yang tidak bisa hidup sendiri. Jadi, mesti bermitra dengan semua orang.
“Selain itu, memampukan kemampuan mahasiswa. Jadi, mahasiswa harus mem-blending kompetensinya kemampuan dokter, kearifan lokal, dengan bermitra bersama masyarakat sekitarnya,” jelasnya.
Pembaruan Program SCP
Soegijapranata Community Project (SCP) merupakan pembaruan dari program yang bernama FitLab. Dokter Stella, sebagai pengurus SCP, menyatakan kepada seluruh mahasiswa jika program ini seperti menjadi landasan sebelum memasuki ke jenjang menjadi dokter.
Maka nantinya pada program SCP ini, mahasiswa FK Unika Soegijapranata akan diajak untuk mengamati kesehatan masyarakat atau komunitas-komunitas tertentu. Oleh karena itu, program ini perlu dikuasai dan dipahami dengan sebaik mungkin.
“Jadi, tiap tahun itu akan bertingkat untuk perginya ke komunitas. Tahun pertama mahasiswa FK masih pengenalan dulu dalam kelas. Selanjutnya, nanti mereka akan mengamati satu keluarga terlebih dahulu. Lalu, di tahun kedua mulai naik di wilayah satu RT gitu, mereka akan observasi, dan melihat bagaimana permasalahan kesehatan di keluarga-keluarga satu Rukun Tetangga (RT). Tahun berikutnya, baru akan ke puskesmas,” ceritanya.
Baca juga : Soegijapranata Community Project (SCP); Wadah Siapkan Mahasiswa FK Atasi Permasalahan Kesehatan
Hal ini perlu dipersiapkan karena agar mahasiswa kedokteran tidak merasa asing tentang dunia medis serta dapat mengaplikasikan apa yang sudah dipelajari selama berkuliah. Selain itu, menurut Dokter Stella, ini juga bagian dari membantu program pemerintah yaitu pembangunan kesehatan.
[Humas Unika Soegijapranata/Dim]
