Soegijapranata Community Project (SCP) merupakan merupakan suatu bentuk community-based learning (CBL) untuk mempersiapkan mahasiswa Fakultas Kedokteran Unika Soegijapranata memberikan pelayanan kesehatan secara komprehensif pada masyarakat, khususnya pada pelayanan primer di daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan (DTPK).
dr. Mayang Setyaningsih, MBiomed selaku Fasilitator Team Building yang juga Gugus Pengendali Mutu FK berkata “Sebagai calon dokter, mahasiswa perlu bersikap peduli, kritis, dan inovatif terhadap masalah kesehatan yang ada”. Kemampuan untuk menganalisis suatu masalah kesehatan dan menemukan alternatif solusi mengenai masalah tersebut perlu dilatih secara bertahap. Kemampuan ini akan dilatih mulai dari komunitas terkecil yaitu keluarga, sampai ke komunitas yang lebih besar seperti pasien-pasien pada pusat layanan kesehatan primer. Untuk melaksanakan hal tersebut, SCP dikenalkan kepada mahasiswa Fakultas Kedokteran Unika Soegijapranata sejak semester awal sampai dengan akhir.
“Pemecahan masalah kesehatan pada komunitas tentu saja tidak dilakukan individual. Dibutuhkan suatu sistem yang melibatkan banyak orang untuk menjalankan solusi pemecahan masalah kesehatan” ujar dr. Matilda Stella Pradnya selaku ketua Divisi Pengembangan Medical Education FK Unika Soegijapranata.
Baca juga : Field Trip Donorojo : SCP FK Unika Soegijapranata Wujudkan Dokter yang Inklusif
Sistem ini menuntut kerja tim yang solid sehingga mampu menggerakkan masyarakat secara berkelanjutan sampai ke derajat kesehatan yang lebih baik. Penanganan pada kasus pandemi COVID-19 merupakan bukti nyata suatu kerjasama yang solid antara pembuat kebijakan, pemberi pelayanan kesehatan, masyarakat awam, serta aparat penegak hukum. Kerjasama inilah yang diangkat sebagai materi utama pembelajaran SCP pada semester 1 ini.
Dengan mengusung judul “Introducing and Team building”, mahasiswa semester 1 diajak untuk mengenal teori dasar dan berdinamika kelompok dalam mempersiapkan diri menjadi seorang dokter.
Teori awal terutama diberikan berupa dasar-dasar pelaksanaan SCP, problematika kesehatan di DTPK, serta dasar-dasar komunikasi efektif di komunitas. “Dengan bekal tersebut diharapkan mahasiswa mampu membangun rasa percaya diri dan membentuk karakter dokter yang peduli, kritis, dan inovatif di masa datang” demikian pemikiran Perigrinus H Sebong selaku Kepala Pengembangan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat FK Unika Soegijapranata.
Dinamika kelompok merupakan salah satu cara menanamkan rasa kebersamaan di kalangan mahasiswa. Era perkembangan teknologi yang pesat pesat ini dekat dengan fenomena individualisme. Aktivitas seseorang semakin dimudahkan dengan bantuan teknologi sehingga kebutuhan akan interaksi dengan sesama semakin berkurang. Kondisi ini bertentangan dengan peran dokter di dunia kesehatan yang sangat erat berinteraksi dengan masyarakat dengan berbagai lapisan dan golongan. Dokter tidak dapat menangani sendiri permasalahan kesehatan di komunitas tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Dengan berdinamika kelompok, mahasiswa diajak untuk melibatkan sesama serta berbagi peran dalam menangani suatu masalah. SCP pada semester 1 merupakan ajang yang baik dalam menumbuhkan kerja tim yang solid dan menghargai pendapat sesama sejak dini.
Sebagai mahasiswa semester awal, tentu saja masih memerlukan bekal lebih untuk terjun ke masyarakat. Kendala tersebut diatasi dengan pengenalan masalah kesehatan yang ada di masyarakat melalui media sosial. Mahasiswa secara berkelompok akan belajar mengamati serta menganalisis potensi permasalahan kesehatan yang muncul pada media sosial. Diharapkan muncul alternatif solusi yang bisa ditawarkan dalam mengatasi permasalahan tersebut. Semuanya itu akan dibawakan pada presentasi kasus yang akan dilaksanakan pada akhir pembelajaran SCP semester 1 ini.
Baca juga : Sistem Kesehatan, Fitur Penyangga Turbulensi
Dengan langkah-langkah pembelajaran tersebut, mahasiswa semester 1 diarahkan untuk memiliki kepercayaan diri dalam melakukan edukasi masyarakat, mampu melihat permasalahan kesehatan di masyarakat, serta mampu menyajikan alternatif solusi untuk masyarakat.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FK UNIKA, dr. Jonsinar Silalahi, M.Si.Med., Sp.B., Sp.BA., menegaskan bahwa “Program SCP ini merupakan langkah awal yang penting dalam membentuk dokter lulusan Fakultas Kedokteran Unika Soegijapranata yang profesional dan berintegritas”.
[Fasilitator Team Building, SCP FK Unika Soegijapranata/Mayang Setyaningsih]