SEMARANG, KOMPAS.TV – Microgrid Laboratory yang ada di kampus Unika Soegijapranata Semarang ini, memproduksi listrik mandiri dengan tenaga surya. Microgrid Laboratory ini sangat membantu kampus terutama dalam penggunaan tenaga listrik.
Di saat listrik tarif mahal, kampus menggunakan Microgrid untuk memenuhi kebutuhan listrik. Namun, di saat tarif listrik murah, tenaga listrik dari microgrid disimpan terlebih dahulu di dalam baterai.
Untuk penggunaan listrik ramah lingkungan hasil produksi Microgrid Laboratory, baru diterapkan di satu gedung guna pemenuhan kebutuhan listrik lampu penerangan, komputer serta kebutuhan lainnya.
“Microgrid kalo PLN mati kita masih bisa berdiri sendiri, listriknya mandiri. Kalau PLN mahal, kita pakai punya kita sendiri, entah tenaga anginnya atau batrai kita sehingga lebih hemat. Apabila PLN murah, maka tenaga yang kita punya, kita simpan,” ujar Slamet Riyadi M.T, Dekan Fak.Teknik Unika Soegijapranata.
Pelaksanaan pengembangan laboratorium berbasis tenaga surya ini melibatkan sejumlah perguruan tinggi luar negeri di Asia dan Eropa sebagai partner kerja. Selain berfokus pada pengembangan laboratorium berbasis tenaga surya, perguruan tinggi juga fokus pada hal lain seperti pengajaran kurikulum dan platform perkuliahan.