Himpunan Mahasiswa Peduli Pangan Indonesia (HMPPI) Soegijapranata Catholic University (SCU) menyelenggarakan Live In 2024. Tepatnya pada 27-28 April 2024 di Kelurahan Desa Wonolopo, Semarang. Pada kesempatan ini, HMPPI SCU mengangkat tema Kembangkan Pangan Lokal BSA : Bergizi, Sehat, dan Aman”. Kegiatan ini dihadiri oleh 16 peserta ibu-ibu dan 25 peserta anak-anak dari RW 6, Desa Wonolopo.
Live In Tahun 2024 ini dipandu oleh Agnes Yolinda (FTI’23) dan Prayudhia Pramesti (FTI’23). Acara ini diawali dengan sambutan oleh Nectarios Sujanto (NCT’22) selaku Ketua Panitia Live In HMPPI 2024 kemudian dilanjut dengan Sambutan dari Dyah Wulandari, S.Si., Ph.D, selaku Pembimbing HMPPI SCU. Setelah itu acara dilanjut dengan seminar mengenai Regulasi & Food Packaging oleh Inneke Hantoro, S.TP., M.Sc. dan Dr. R. Probo Y. Nugrahedi, S.TP., M.Sc. Pada acara Live In hari pertama ini ditutup dengan penampilan panitia, makan bersama, dan foto bersama.
Acara Live In kemudian dilanjut pada hari kedua, diawali dengan Senam Pagi bersama Ibu-ibu RW 6, Desa Wonolopo. Setelah itu kegiatan Live In dilanjut dengan pembuatan mie bunga telang bersama dengan warga. Kemudian acara dilanjutkan dengan lomba menghias roti yang diikuti oleh anak-anak dari RW 6. Pada sesi ini dipandu oleh Angelika Ivadhiaza dari NCT’23 dan Jenyffer Aileen dari FBW’23. Lalu dilakukan Awarding dan sesi foto bersama para pemenang lomba, kemudian acara ditutup dengan berdoa bersama.
Kegiatan ini bertujuan untuk mendekatkan anggota HMPPI SCU dengan warga Kelurahan Wonolopo, khususnya RW 6. Pembinaan berfokus pada bidang Pengembangan Produk Pangan Lokal. Selain itu, HMPPI SCU memiliki target untuk saling berbagi ilmu antara pihak Kelompok Wanita Tani (KWT) dan anggota HMPPI SCU.
Nectarios Sujanto selaku ketua panitia Live In 2024 mengungkapkan rasa terima kasih kepada warga RW 6, para dosen, dan segenap keluarga besar HMPPI SCU yang telah bekerja keras dan terlibat dalam rangkaian acara Live In 2024. “Saya merasa sangat bangga akan pencapaian acara yang luar biasa. Semoga pengembangan produk pangan lokal tidak hanya berhenti di Live In, namun dilanjutkan di bina desa, dan dilanjutkan terus di periode yang akan datang” ungkap Nectarios. [BEMF-TP]