Mahasiswa Program Global Architecture International Undergraduate Program (IUP) Soegijapranata Catholic University (SCU) berkesempatan mendalami sentuhan arsitektur Urban Kampoong bersama dosen École Nationale Supérieure d’Architecture (ENSA) de Paris-La Villette, Dr. Jim Njoo. Didampingi dosen Program Studi Arsitektur SCU, mereka berkeliling ke Kawasan Bustaman, Kampung Kulitan, dan Kampung Melayu. Kegiatan ini dikemas dalam IUP Student Site Visit dan diselenggarakan pada Senin, 11 Februari 2024.
Mahasiswa Program Global Architecture IUP SCU, Tiara Esa Wiyanto memaknai pertemuannya dengan dosen Sekolah Tinggi Arsitektur Prancis tersebut memperluas pandangannya tentang dunia arsitektur. “Banyak juga ngobrol tentang perkuliahan dan peluang yang ada di Prancis. Tertarik juga buat ke sana,” ujarnya.
Kunjungan ini pun sekaligus merupakan bentuk penjajakan yang dilakukan Dr. Jim bersama dosen Program Studi Arsitektur SCU. Penjajakan tersebut dilakukan untuk mendukung riset bersama yang menjadi agenda kerja sama antar kedua belah pihak.
“Mahasiswa diajak untuk ikut sekaligus bisa mendapatkan insight baru langsung dari praktisi arsitektur. Apalagi ini kan orang dari luar, mereka juga ikut berkomunikasi di sana,” jelas dosen Program Studi Arsitektur SCU, Nita Dwi Estika MArs.
Isu Arsitektur di Kota Semarang
Ketertarikan Dr. Jim pada sentuhan arsitektur di Kota Semarang menjadi latar belakangnya untuk memperluas risetnya di Kota Lumpia itu. Sejalan dengan itu, Nita menuturkan banyak hal yang bisa didalami melalui penelitian terhadap sentuhan arsitektur di Kota Semarang.
“Jika menitik beratkan pada isu sejarah, maka Kawasan Kota Lama menjadi sesuai. Namun jika isu perubahan iklim menjadi fokus, Tambak Lorok menjadi lokasi yang cocok,” pungkas Nita. Isu terkait arsitektur dan air di kawasan tersebut menurutnya juga bisa menjadi fokus penelitian yang direncanakan.
Kedua belah pihak juga sepakat akan mendorong keterlibatan masyarakat di sana terhadap riset yang akan mereka lakukan. “Dr. Jim berpikir untuk membawa peneliti Prancis ke Indonesia. Dengan adanya risetnya di berbagai kota di Indonesia, kita bisa bertemu dan menyelenggarakan workshop bersama,” tambah Nita.
Kerja Sama SCU Bersama ENSA Prancis
Kegiatan ini merupakan rangkaian kunjungan Dr. Jim dalam rangka membahas agenda kolaborasi bersama SCU. Nantinya, ENSA Prancis akan memperluas jejaring internasionalnya bersama FAD SCU. Selain FAD, Fakultas Ilmu dan Teknologi Lingkungan (FITL) SCU juga direncanakan bakal ikut ambil bagian dalam agenda kerja sama ini.
Perjanjian kerja sama tersebut bakal dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) paling lambat Agustus 2024. Selain riset bersama, program pertukaran mahasiswa juga menjadi bentuk kerja sama yang ditawarkan. Rencananya, program student exchange tersebut akan direalisasikan 2025 mendatang.