Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Ekonomi Pencinta Alam (MAHEPALA) Soegijapranata Catholic University (SCU) kembali menggelar Pendidikan Dasar (DIKSAR) bagi calon anggota angkatan XXXIIII. Kegiatan ini merupakan tahapan wajib sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) MAHEPALA, yang bertujuan membentuk calon anggota yang tangguh, berkompeten, serta memiliki rasa kebersamaan yang tinggi.
Selama lima hari, dari 8 hingga 12 Januari 2025, para peserta menjalani serangkaian pelatihan di tiga lokasi berbeda, yakni lingkungan Kampus SCU, Bumi Perkemahan Nglimut di Kabupaten Kendal, serta Camp Ground Promasan di Ungaran.
Menurut Ketua UKM MAHEPALA SCU, Edward Jimmy Galaxy, Pendidikan Dasar ini bertujuan menguji minat dan loyalitas calon anggota terhadap organisasi, sekaligus memperkuat materi yang telah diberikan sebelumnya melalui praktik langsung di lapangan. Melalui berbagai tantangan yang harus mereka hadapi, peserta diharapkan dapat mengasah keterampilan bertahan hidup serta berpikir kritis dalam menghadapi berbagai situasi yang tidak terduga di alam bebas.
“Kami ingin memberikan pengalaman yang tidak hanya menantang secara fisik, tetapi juga membentuk mental dan kebersamaan para peserta. Mereka harus bisa beradaptasi di lingkungan kampus, menghadapi tantangan di hutan, serta mengelola perjalanan mereka sendiri di alam terbuka,” ujar Edward.
Dalam kegiatan ini, peserta tidak hanya diuji ketahanan fisiknya, tetapi juga mental dan kemampuannya dalam bekerja sama. Edward menambahkan bahwa DIKSAR memiliki peran penting dalam membangun rasa loyalitas terhadap organisasi.
“Di MAHEPALA, kebersamaan adalah salah satu nilai utama. Tidak hanya soal bisa bertahan di alam, tetapi juga bagaimana mereka bisa saling mendukung dan memahami bahwa dalam kondisi ekstrem sekalipun, tim adalah yang utama,” tambahnya.
Sebanyak 5 orang peserta mengikuti seluruh rangkaian DIKSAR ini dengan antusiasme tinggi. Selama kegiatan berlangsung, mereka mendapatkan berbagai pelatihan intensif yang meliputi teknik dasar dalam dunia pencinta alam, seperti Uji Webbing, Ascending dan Descending, serta Tali Temali. Selain itu, mereka juga dibekali keterampilan dalam pengambilan keputusan berbasis medis atau Medical Based Decision (MBD), pemahaman ekologi dan survival, manajemen perjalanan, serta pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).
Salah satu tantangan terbesar yang mereka hadapi adalah praktik langsung teknik bertahan hidup di alam, yang menguji kemampuan mereka dalam menghadapi kondisi ekstrem dengan peralatan dan sumber daya yang terbatas.
Pada hari terakhir, seluruh peserta yang telah menyelesaikan Pendidikan Dasar secara resmi menerima penyematan emblem dan Buku Rencana Harian (BRH), sebagai simbol keberhasilan mereka dalam melewati seluruh tahapan pelatihan. Seluruh peserta menunjukkan ketahanan fisik dan mental yang baik, serta mampu menyelesaikan setiap tantangan dengan semangat dan kerja sama yang kuat.
Lebih dari sekadar proses seleksi, Pendidikan Dasar ini menjadi ajang pembentukan karakter bagi calon anggota, membangun jiwa kepemimpinan, serta menanamkan nilai kepedulian terhadap alam.
Dengan bekal pengalaman yang telah diperoleh selama 5 hari pelatihan, para peserta diharapkan dapat terus mengembangkan diri, berkontribusi dalam organisasi, dan menjadi bagian dari perjalanan panjang MAHEPALA SCU sebagai komunitas pencinta alam yang solid dan berorientasi pada keberlanjutan lingkungan.
“Secara keseluruhan, Pendidikan Dasar MAHEPALA SCU angkatan XXXIIII berlangsung dengan lancar dan sukses. Kami berharap para peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh serta memperkaya pengalaman mereka dalam dunia pencinta alam,” harap Edward.