Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tari Soegijapranata Catholic University (SCU) yang bernama Kembang Taru mengikuti kompetisi tingkat nasional dalam 18th National Folklore Festival di Universitas Indonesia, Depok pada 5-6 Maret 2024.
Pada kompetisi ini UKM Kembang Taru SCU berhasil menyabet Juara Harapan II dengan menampilkan tarian Rupo Kembyang. Bersama pelatih, UKM Kembang Taru SCU mempersiapkan penampilannya selama kurang lebih dua bulan. Penampilan ini berhasil memukau para penonton dengan kekaguman pada setiap lekuk gerak tari yang dibawakan.
Perjuangan di Balik Tari Rupo Kembyang
Tari Rupo Kembyang diciptakan oleh seorang penari bernama Tri Asiyah dan Kenduri Prima D. Tarian ini menceritakan perbedaan karakter yang menjadikan manusia untuk saling memahami, menghargai, dan mengerti. Perbedaan bukan halangan untuk hidup berdampingan, namun harus menjadi bumbu manis kehidupan bersama untuk satu tujuan, yaitu taat pada Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam membawakan tarian ini, UKM Kembang Taru SCU berupaya semaksimal mungkin untuk menjiwai tarian yang dibawakan karena memiliki arti yang sangat mendalam. Para penari diharapkan dapat memiliki rasa yang menyatu dengan tarian sehingga pesan dari tarian dapat sampai kepada penonton.
UKM Kembang Taru SCU melakukan metode perekaman gerakan selama berlatih untuk mengevaluasi gerakan yang masih kurang. Hal ini dilakukan sebagai salah satu cara menyatukan diri dengan tarian dan upaya memaksimalkan gerakan.
Selama masa persiapan UKM Kembang Taru SCU menghadapi banyak lika-liku, seperti kondisi cuaca yang tidak memungkinkan selama masa latihan, kondisi penari yang jatuh sakit pada minggu-minggu terakhir menuju hari keberangkatan, dan salah satu penari mengalami cidera ringan pada kaki.
Namun, itu semua tidak menurunkan semangat teman-teman UKM Kembang Taru SCU sehingga dapat mengikuti kompetisi ini dan berhasil membawa pulang penghargaan. Adanya kompetisi ini menjadi semangat teman-temanUKM Kembang Taru SCU untuk dapat lebih giat berlatih dan mengikuti kompetisi nasional lainnya.