Tanggal 1 Desember diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia. Peringatan Hari AIDS Sedunia ini menjadi pengingat bahwa orang yang terkena HIV semestinya juga mendapatkan dukungan. Selain itu, memperingati orang-orang yang telah meninggal dunia karena penyakit terkait AIDS.
Pasalnya, HIV AIDS yang beredar di masyarakat sering kali salah persepsi. Misalnya bahwa Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) dijauhi atau tidak dapat melakukan kegiatan sosial. Hal ini dikarenakan masyarakat percaya bahwa dengan berjabat tangan dapat menularkan virus HIV/AIDS.
Perlu kita ketahui, HIV/AIDS merupakan virus yang menyerang kekebalan tubuh dan dapat ditularkan melalui darah, ataupun jarum suntik (yang sudah terinfeksi). Maka, dengan diperingatinya Hari AIDS Sedunia, kita sebagai masyarakat diajak untuk menerima ODHA dan menjauhi penyakitnya.
HIV dan AIDS, Bedanya ?
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang dapat melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit.
Sedangkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kondisi di mana HIV sudah pada tahap infeksi akhir. Ketika seseorang sudah mengalami AIDS, tubuh tidak lagi memiliki kemampuan untuk melawan infeksi yang ditimbulkan.
Equalize
Pada peringatan Hari AIDS Sedunia 2022, tema yang diambil ialah “Equalize” atau “Kesetaraan”. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO (World Health Organization) menyampaikan kepada para pemimpin dan seluruh warga dunia untuk berani mengakui dan mengatasi ketidaksetaraan yang menghambat kemajuan dalam memberantas AIDS, dan menyetarakan akses ke layanan HIV esensial terkhusus bagi anak-anak.
Maka, WHO mengajak kita untuk memperlakukan orang yang terkena penyakit HIV-AIDS dengan hormat dan setara.
Tema Nasional Peringatan Hari AIDS
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyuarakan tema nasional “Satukan Langkah Cegah HIV, Semua Setara Akhiri AIDS”.
Melalui tema tersebut, kita diajak untuk mengulurkan tangan dan bergerak bersama sebagai kekuatan terbesar mengakhiri AIDS di Indonesia. Salah satu caranya dengan mewujudkan kesetaraan, khususnya perempuan, anak, dan remaja.
Lebih lanjut, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Imran Prambudi menegaskan pentingnya peran seluruh lapisan masyarakat dalam menuntaskan penyakit HIV-AIDS. Hal ini ditandai dengan tercapainya Three Zero: yaitu zero infeksi baru HIV, zero kematian terkait AIDS, dan zero stigma-diskriminasi.
[Humas Unika Soegijapranata/Dim]
Referensi:
Sejarah Peringatan Hari AIDS Sedunia 1 Desember dan Twibbonya
Cegah HIV-AIDS, Kemenkes Perluas Akses Pencegahan Pada Perempuan, Anak dan Remaja
HIV dan AIDS