Pada Kamis (16/03), Fakultas Language and Arts (FLA), Soegijapranata Catholic University (SCU) atau biasa dikenal dengan Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Unika Soegijapranata Semarang menyelenggarakan Webinar Nasional dan Makalah dengan tema “Kreativitas dalam Bahasa, Seni, dan Kewirausahaan.” Webinar yang ini diselenggarakan melalui aplikasi panggilan telepon dan video Zoom dan diikuti kurang lebih 111 peserta yang bukan dari kalangan mahasiswa saja, tapi juga dari praktisi pendidikan.
Pemilihan tema ini menurut Agens Krimalita, Ketua Panitia Webinar Nasional dan Makalah didasari pada banyaknya permintaan pada abad ke-21 ini menuntut mahasiswa untuk kreatif dalam hal apapun, contohnya teknologi. “Institusi pendidikan, khususnya perguruan tinggi, menjadi salah satu sarana untuk mengembangkan 21th century skills, dengan harapan ketika mahasiswa lulus nantinya akan bersiap menghadapi tantangan dan mengembangkan karier serta berkontribusi untuk kemajuan negara,” lanjutnya.
Webinar yang diadakan mulai dari pukul 09.00-14.00 WIB ini mengundang Y. Yogi Tegar Nugroho, S.Sn., M.A, salah satu dosen FLA SCU dan Clara Ng, seorang penulis buku anak sebagai narasumber. Bukan tanpa alasan, pemilihan Clara Ng sebagai narasumber menurut Agens, karena Clara Ng merupakan seorang penulis cerita anak yang sudah membuat banyak karya, diantaranya adalah seri “Berbagi Cerita Berbagi Cinta” yang terdiri dari tujuh cerita bergambar, “Dru dan Kisah Lima Kerajaan” yang telah dialihbahasakan, dan seri buku bergambarnya yang berjudul “Angin dari Tebing”yang terakhir terbit di tahun 2020. Selain itu, target webinar yang merupakan mahasiswa FLA menjadi salah satu alasan mengapa Clara Ng cocok dijadikan sebagai narasumber, “Ada mata kuliah short telling and writing for children. Jadi memang pas. Ada juga mata kuliah graphic novel, jadi memang ada kaitannya dengan kreativitas dalam menulis (seni) dan bahasa,” lanjut Agens.
Clara menjelaskan bahwa buku cerita mempunyai peran dalam meningkatkan pertumbuhan kognitif anak. Karena itulah, tidak sembarang buku dapat dibacakan atau diceritakan pada anak usia tertentu. Beliau menjelaskan lebih lanjut dengan menjadikan penulis terkenal, J.K. Rowling sebagai contohnya. Clara menjelaskan bahwa J.K. Rowling membuat setiap buku seri “Harry Potter” sudah disesuaikan dengan target usia atau umur anak yang membacanya, sehingga tingkat kerumitannya semakin bertahap mengikuti dengan buku-buku baru yang dihasilkan.
Agens juga menjelaskan bahwa webinar ini call for papers, sehingga setelah pemaparan materi, presenter juga menyampaikan ide-ide dan gagasannya. [Humas SCU/Hil]