Jajaran rektorat, International Affairs and Cooperation Office (IACO), International Undergraduate Program (IUP), dan Faculty of Language and Arts (FLA) Soegijapranata Catholic University (SCU) menyambut kedatangan Professor of Linguistics International Christian University (ICU) Jepang Prof. Dr. Seunghun J. Lee di Gedung Mikael, Kampus 1 SCU Bendan pada 3 Maret 2025.
Kunjungan tersebut dalam rangka melakukan diskusi peluang kerja sama yang bisa dilakukan kedua universitas. Dekan FLA SCU Adhyanggono, PhD menuturkan pihaknya akan mengawali jalinan kerja sama di tingkat fakultas. Di samping itu, Prof. Lee juga tertarik mengembangkan hal serupa di tingkat universitas.
“Pertama dengan FLA, karena kami sudah menyiapkan beberapa riset yang bisa digarap bersama. Untuk SCU, ada kemungkinan penelitian serta pertukaran mahasiswa dan dosen,” jelas Adhyanggono.
Salah satu riset yang menjadi prioritas adalah pengembangan pengenalan suara model konsonan Bahasa Jawa dengan teknologi auditory system. Adhyanggo mengungkapkan penelitian ini didasari ketertarikan Prof. Lee akan Bahasa Jawa.
“Bahasa Jawa masih terbilang jarang digunakan. Poinnya adalah bagaimana mengidentifikasi bahasa tersebut melalui suara, sehingga bisa mengetahui cara pelafalannya secara langsung,” sambung Prof. Lee.
Nantinya, suara pelafalan Bahasa Jawa, khususnya konsonan akan diproses melalui komputerisasi. “Harapannya bisa digunakan untuk mengembangkan semacam alat untuk kepentingan pengetahuan di Jawa,” lanjut Prof. Lee.
Dirinya mengaku senang adanya pusat studi yang mewadahi berbagai keilmuan lintas disiplin di SCU membuat risetnya sangat mungkin dikembangkan lebih jauh.
“Saya sangat tertarik dengan ragam bahasa yang ada di dunia dan Bahasa Jawa adalah salah satunya. Penelitiannya pasti hanya bisa dilakukan di Jawa, dan kolaborasi dengan SCU membuka peluang untuk itu,” ungkapnya.
Wakil Rektor Bidang Inovasi, Riset, dan Publikasi SCU Robertus Setiawan Aji N, PhD mengungkap penelitian ini bakal dinaungi 2 pusat studi, The Javanese Institute (TJI) serta Manusia, Lingkungan, dan Teknologi (MLT).
“Kami sedang gencar membuka peluang riset dengan perguruan tinggi asing dan Jepang pastinya juga punya perhatian untuk itu. Harapannya bisa mendapatkan pendanaan dari dalam maupun luar negeri, sekaligus sebagai upaya kami mengembangkan pusat studi,” tandasnya.
Selain riset, Direktur IUP SCU Peter Ardhianto, PhD menjelaskan pihaknya juga akan menindaklanjuti kemungkinan kerja sama dalam bentuk kolaborasi workshop dan pertukaran mahasiswa.
“Banyak mahasiswa yang ingin ke Jepang, ini jadi memperbesar peluang mereka ke sana. Mahasiswa ICU juga bisa studi ke sini, karena kami juga menerima mahasiswa asing,” jelasnya.
Sejalan dengan itu, Adhyanggono menambahkan dirinya juga akan melakukan penjajakan serupa pada April 2025 mendatang. Selain ICU, ia akan mengunjungi Shopia University, Nanzan Catholic University, Doshisha University. “Bukan hanya di atas kertas saja, semoga buah dari kerja sama ini bisa benar-benar dihasilkan dan nyata aksinya,” harapnya.