Kamis (6/2) bertempat di Ruang Seminar, Gedung Albertus lantai 2 kampus Unika Soegijapranata telah berlangsung kegiatan Cooking Class yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Unika Soegijapranata bekerja sama dengan SMA PL Don Bosko Semarang.
Cooking class merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh tim pengabdian masyarakat FTP Unika yang terdiri atas delapan dosen FTP. Kegiatan ini diselenggarakan sebanyak tiga kali dalam satu tahun periode bersama dengan SMA yang berbeda-beda di kota Semarang.
“Di tahun kedua ini, kami bekerja sama dengan SMA Terang Bangsa, SMA PL Don Bosko, dan SMA Kolese Loyola. Sedangkan di tahun pertama sebelumnya, kegiatan serupa telah dilaksanakan bersama SMA Sint Louis,” ungkap Meiliana, SGz MS selaku ketua tim pengabdian masyarakat dengan topik ‘Cooking Class untuk Remaja di beberapa SMA di Semarang’.
Topik mengenai sayur dan buah secara sepesifik dipilih karena konsumsi sayur dan buah di tingkat remaja dan secara keseluruhan di Indonesia masih tergolong rendah. Sementara itu, pada usia anak-anak hingga remaja akan lebih mudah untuk melakukan intervensi gizi dan nutrisi. Oleh sebab itu, fokus kegiatan ini ditujukan pada remaja SMA, yang juga dapat melakukan kegiatan praktik di laboratorium.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang makanan sehat di kalangan remaja, baik melalui penyampaian materi maupun praktik secara langsung dalam kegiatan cooking class di Laboratorium Nutrisi dan Kuliner. Dengan adanya praktik secara langsung atau based on experience, diharapkan ada rasa cinta lebih pada makanan sayur dan buah yang muncul di kalangan remaja. Sebab, mereka merasakan sendiri bagaimana caranya mengolah sayur dan buah yang ternyata cukup mudah dalam metode membuatnya,” terang Meiliana.
Ajakan Konsumsi Sayur dan Buah
Pada sesi pertama, sebanyak 20 orang peserta yang merupakan siswa kelas 10 dan 11 memperoleh ilmu dan pengetahuan mengenai keamanan pangan, pentingnya konsumsi dan pengolahan buah dan sayur, serta pengembangan dan penyajian menu sayur dan buah.
“Lewat kegiatan ini, kita mengajak dan menggerakkan para remaja supaya mencintai buah dan sayur. Dengan mengetahui manfaat dari buah sayur dan mengetahui bagaimana cara mengolah bahan pangan dengan benar, harapannya para remaja bisa lebih menyukai mengonsumsi buah sayur, serta lebih peduli pada kesehatan dan makanan yang dikonsumsi,” terang Mellia Harumi, MSc sebagai salah satu dosen yang menyampaikan materi dalam kegiatan ini.
Buah dan sayur mengandung berbagai macam jenis vitamin, serat, serta pigmen dengan aktivitas antioksidan yang memberikan manfaat yang baik bagi tubuh. Cara pengolahan yang tepat untuk menjaga kandungan zat gizi pada setiap jenis buah dan sayur berbeda-beda. Selain itu, pengolahan yang tepat juga diperlukan untuk meminimalkan risiko kontaminasi bahan pangan.
“Ketika membahas keamanan pangan, kita menyadari sebenarnya ada berbagai sumber kontaminasi bahan pangan. Kontaminasi dapat berasal dari lingkungan luar bahan pangan maupun dari dalam bahan pangan itu sendiri. Di sini kita belajar bagaimana cara untuk bisa meminimalisir risiko kontaminasi tersebut,” ujar Mellia Harumi.
Untuk risiko dari dalam bahan pangan dapat dilakukan dengan penanganan dan pengolahan yang tepat untuk tiap jenis bahan pangan. Sedangkan untuk meminimalkan risiko kontaminasi dari lingkungan, beberapa cara yang dapat dilakukan adalah dengan mencuci tangan, memasak bahan makanan hingga matang, memisahkan peralatan untuk mengolah bahan pangan mentah dengan yang sudah masak, serta mengolah bahan pangan pada suhu dan waktu yang tepat.
“Selain itu, kita juga diajak untuk menjadi lebih sadar dengan lingkungan dan makanan yang kita konsumsi supaya menjadi remaja yang lebih sehat,” lanjut Mellia yang menyampaikan materi seputar keamanan pangan.
Sedangkan pada pengembangan produk dan menu, para peserta diajak untuk berdiskusi bersama mengenai sayur dan buah yang tidak hanya bisa dikonsumsi dalam bentuk biasa, melainkan dapat diolah dalam berbagai macam bentuk dan cara pengolahan yang beragam.
Banyak produk buah bisa dijadikan jus, smoothie atau saat ini ada pula produk pearl boba dari buah yang menarik dan menyenangkan untuk dikonsumsi oleh anak muda. Sedangkan untuk sayuran saat ini banyak juga diolah menjadi kebab atau sandwich dengan ukuran yang simpel, sederhana, dan praktis yang merupakan tren dalam mengonsumsi makanan saat ini.
Para peserta nampak sangat antusias mengikuti diskusi dan tanya jawab seputar pangan pada akhir sesi. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan cooking class yang dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Kuliner FTP. Didampingi mahasiswa yang sudah berpengalaman, peserta membuat Poke Rice Bowl dan Sushi Roll yang saat ini sedang tren dan banyak disukai. Menu ini dipilih karena metodenya cukup sederhana tetapi tetap menyehatkan, sehingga bisa diaplikasikan untuk menu bekal ke sekolah.
“Selain diharapkan mencapai tujuan, kegiatan cooking class ini juga diharapkan bisa menjadi kegiatan rutin sebagai bagian dari edukasi bagi para remaja khsusnya di tingkat SMA. Selain itu, beberapa mahasiswa juga ikut terlibat aktif dalam kegiatan cooking class ini, sehingga kegiatan ini diharapkan juga bisa menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar, berinteraksi, dan memberikan edukasi dengan metode yang beragam,” pungkas Meiliana. (B. Agatha)
Serah Terima Jabatan Ormawa FHK SCU
Fakultas Hukum dan Komunikasi (FHK) Soegijapranata Catholic University (SCU) melaksanakan Serah