Berbagi sukacita kepada sesama kita yang membutuhkan bantuan bisa diwujudkan dalam banyak hal. Dan dalam rangka menyambut suka cita Natal 2019, pada hari Selasa lalu (17/12), panitia Natal 2019 Unika Soegijapranata mengadakan bakti sosial ke dua tempat yaitu ke Rumah AIRA (Anak Itu Rahmat Allah) dan Rumah Welas Asih.
Tim Bakti Sosial Natal Unika berangkat menuju dua tempat tersebut untuk menyerahkan sembako dan uang Tali Asih. Dan ikut serta dalam kegiatan tersebut Ketua Panitia Perayaan Natal Unika Soegijapranata tahun 2019 Ignatius Eko Budhi Setiyono SPd MSi yang sejak awal sudah berkoordinasi dengan tim Bakti Sosial Natal Unika mengenai kegiatan yang direncana selesai satu hari ini.
“Setelah mengadakan survei, tim Bakti Sosial Natal Unika memutuskan dua tempat yang akan dikunjungi dan menjadi pelaksanaan Bakti Sosial Natal 2019. Pertimbangannya karena dua tempat tersebut dinilai sangat membutuhkan bantuan dan dukungan kita, terutama anak-anak yang diasuh oleh Rumah AIRA dan Rumah Welas Asih ini, hampir sebagian besar adalah anak-anak mulai masih usia balita hingga remaja,” jelas Ignatius Eko.
Potret masa depan yang coba dirangkai kembali oleh Rumah AIRA yang diasuh oleh Mama Lena, ternyata bisa membuka mata setiap orang bahwa anak-anak yang menjadi korban atau terbuang dari orangtuanya atau keluarga karena alasan tertentu, ternyata masih bisa memiliki masa depan dan mendapatkan hidup yang layak sebagaimana manusia pada umumnya.
Demikian pula dengan Rumah Welas Asih yang dikelola oleh seorang Pendeta yang bernama Agus dan isterinya yaitu Ibu Yolanda, dalam kisaran usia ternyata penghuni Rumah Welas Asih beragam usianya, yaitu mulai dari usia bayi masih dua bulan hingga orang tua atau jompo.
“Berbeda dengan Rumah AIRA, Rumah Welas Asih ini mendedikasikan pelayanan kepada sesamanya dengan memberikan belas kasih bagi siapapun yang tinggal di situ, bahkan rumah itu juga digunakan untuk rumah belajar bagi anak-anak yang putus sekolah dan anak-anak jalanan,” tutur Ignatius Eko.
Bahkan Pak Agus yang mengasuh Rumah Welas Asih, memberikan biaya pendidikan bagi 200 orang mulai dari PAUD hingga SMA dan ada satu orang yang saat ini masih kuliah, imbuh Eko.
Jadi rumah itu berisi sekitar 10 sampai 15 orang tetapi yang lainnya singgah di situ hanya untuk mendapatkan pelajaran dan juga bantuan biaya sekolah serta uang saku.
Motivasi Pak Agus dan Ibu Yolanda adalah mereka mengikuti jalan Tuhan. Mereka ingin membagi kasih Tuhan kepada sesama, terutama kepada mereka kaum marjinal, pungkas Eko.
Menanggapi kegiatan bakti sosial (baksos) Natal 2019 yang sudah terlaksana, salah satu tim baksos, Theresia Putri Manggar Sari SDs mengemukakan secara pribadi lebih tergerak hatinya karena selama ini jarang banget mengikuti bakti sosial.
“Dengan mengikuti baksos ini saya bisa melihat dan mendengar langsung dari mereka tentang apa saja yang mereka alami dan sampaikan, sehingga mendorong saya untuk bisa lebih berbagi kepada yang lain, mungkin tidak hanya materi tetapi juga doa atau kasih sayang,” ucapnya. (fas)
Super Duper Farmer
Louis C. K. Buntaran Sayuran merupakan salah satu jenis makanan