Dalam rangka memperluas wawasan dan pengetahuan serta memberikan pemahaman yang menyeluruh bagi para mahasiswa Program Doktor Ilmu Lingkungan (PDIL) tentang metodologi riset, maka pada hari Jumat (13/3) telah diselenggarakan workshop dengan tema “Metodologi Riset Kualitatif Dalam Riset Disertasi” di ruang kuliah PDIL Unika Soegijapranata.
Acara workshop yang diikuti oleh para mahasiswa PDIL ini, mengundang narasumber Prof Anis Chariri SE Akt MCom PhD yang merupakan salah satu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Diponegoro, Semarang.
Dalam materinya Prof Anis mengemukakan adanya dua aspek penting dalam workshop tersebut, yaitu filosofi dan metode penelitian kualitatif.
“Selama ini banyak yang salah kaprah dalam melihat riset kualitatif karena yang dilihat hanya metodenya dan mengabaikan filosofi yang melatarbelakangi penelitian kualitatif. Ada yang mengaku melakukan penelitian kualitatif tapi praktiknya mereka tidak memperhatikan esensi penelitian kualitatif. Betul mereka menggunakan data kualitatif, tapi paradigma yang digunakan adalah paradigma positivism,” terang Prof Anis.
Riset kualitatif itu umumnya menggunakan paradigma interpretif atau kritikal. Paradigma interpretif digunakan untuk mengungkap makna di balik realita sosial. Jadi pengetahuan baru itu muncul dari setting penelitian, digali dari sesuatu yang bersifat implisit menjadi eksplisit sesuai setting risetnya, bukan didesain dari awal seperti positivism, lanjutnya.
Sementara paradigm kritikal diterapkan peneliti saat dirinya melihat adanya ketidakadilan, marjinalisasi, ekspolitasi, tekanan dan sejenisnya yang menyebabkan pihak tertentu dirugikan.
“ Hal lain yang harus disadari juga yaitu riset kualitatif itu lebih berorientasi keunikan bukan generalisasi. Apalagi kalau saya lihat, PDIL Unika intinya kan berusaha menghasilkan Doktor Ilmu Lingkungan yang memiliki kapabilitas kepemimpinan lingkungan, jadi sebenarnya mahasiswa PDIL Unika dapat menerapkan kedua paradigma tadi yaitu interpretif dan kritikal,” tegas Prof Anis.
Setahu saya, isu lingkungan itu juga berkaitan erat dengan isu-isu sosial, ekonomi, politik, kepemimpinan, kultur, dan lainnya, yang sifatnya tersembunyi dan sering tidak terukur, sehingga perlu pendekatan riset yang lebih holistik, natural dan kontekstual sesuai setting lingkungannya. Di sinilah perlunya melakukan riset kualitatif, yang diharapkan mampu menghasilkan pengetahuan baru berbasis kearifan lokal.
Selanjutnya Prof Anis juga mengusulkan agar pedoman penulisan dan kriteria penilaian kelayakan disertasi PDIL harus dibuat dua versi, karena kekuatan penulisan riset kualitatif ada pada aspek sintaktik, semantik, pragmatik dan retorika dalam penulisan, ya mau tidak mau, mahasiswanya harus memiliki kemampuan menulis dengan baik dan bacaannya banyak sehingga memudahkan dalam membangun argument retorik yang kuat.
“Jadi mahasiswa ya, perlu juga sih dilatih menulis academic writing yang baik, apalagi kalau latar belakang mereka bukan peneliti atau akademisi,” tandasnya. (fas)
Senat Mahasiswa Universitas Berikan Pembekalan kepada Pengurus Baru Periode 2024/2025
Senat Mahasiswa Universitas (SMU) Soegijapranata Catholic University (SCU) Periode 2024/2025