Pelaksanaan Kompetisi Debat saat ini adalah merupakan Kompetisi Debat ke-2 yang dilaksanakan di Program Studi (Prodi) Ilmu Hukum, Fakultas Hukum dan Komunikasi (FHK) Unika Soegijapranata. Dengan mengangkat tema “Hukum dan Kemanusiaan“, kompetisi debat ini diikuti oleh 8 Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMA) baik SMA Negeri maupun Swasta se Kotamadya Semarang, maupun 6 tim dari mahasiswa antar angkatan dalam lingkup prodi Ilmu Hukum FHK Unika. Dalam wawancara singkat dengan Ketua Panitia Kompetisi Debat FHK tahun 2017, Nestor Devotta Aristo Pradana menjelaskan bahwa kompetisi debat sudah dilaksanakan setiap tahun, dan untuk tahun ini merupakan pelaksanaan kompetisi yang ke-2, “Berbeda dengan peserta kompetisi debat tahun sebelumnya, untuk kompetisi debat tahun ini kita menambah kategori peserta tidak hanya kompetisi antar mahasiswa angkatan di Prodi Ilmu Hukum tetapi juga antar siswa SMA se-Kotamadya Semarang,”ucap Nestor.
“Penambahan kategori peserta dalam kompetisi ini bertujuan untuk lebih meningkatkan kinerja kita sekaligus sebagai ajang promosi FHK Unika,”imbuhnya.
Dalam kesempatan lain Dr. Rika Saraswati, SH., CN., M.Hum sebagai Sekretaris Prodi Ilmu Hukum menjelaskan tentang tema Hukum dan Kemanusiaan dalam kompetisi debat tahun ini,”Kemanusiaan sifatnya adalah universal,dan tatkala sifat universalnya tidak terpenuhi maka harus diatur, dan hukum sebagai salah satu alat yang dibuat serta dibentuk untuk mengatur atau memenuhi kebutuhan kemanusiaan, maka harus bisa mewujudkan manusia yang adil dan setara sehingga tidak terjadi diskriminasi dan penindasan manusia,” tuturnya.
“Hal tersebut juga seiring dengan spirit Unika Soegijapranata yaitu Talenta Pro Patria Et Humanitate, karena para mahasiswa ini setelah selesai studi tentu akan hidup di masyarakat sesuai dengan profesi mereka di bidang hukum yang bersifat mengatur. Apabila mereka tidak memahami tentang nilai kemanusiaan ini maka hukum yang dibuat ini juga tidak akan melindungi mereka yang lemah, seperti halnya : kaum perempuan, anak-anak, orang usia lanjut, orang difabel dan kelompok-kelompok yang lemah lainnya” tambah Dr. Rika.
Saat ditanya tentang keterkaitan secara materi antara tema dengan kesertaan siswa SMA dalam kompetisi debat, Dr. Rika menjelaskan bahwa dalam kompetisi debat, materi yang disajikan oleh para siswa sangat menarik, antara lain yaitu tentang tata tertib untuk mencegah bullying, perlindungan hukum pada kelompok homoseksual dan transgender.
Hal serupa juga disampaikan oleh salah satu peserta kategori siswa SMA, yakni Dyah Kartika Sari dari SMAN 1 Semarang, ”Melalui kegiatan Kompetisi Debat ini, saya dapat melatih kemampuan Public Speaking, penguasaan materi, serta melatih berargumen tentang materi yang kita sajikan. Dan tema yang kita bahas dalam debat memang ada disekitar kita dan kita alami, seperti transgender, larangan merokok, dan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Jadi kita seperti menyampaikan aspirasi kita kepada masyarakat,”tuturnya.
Dalam kompetisi Debat tersebut berhasil meraih juara dari kategori angkatan mahasiswa adalah : Juara I adalah angkatan 2015, Juara II dari angkatan 2014 dan Juara III angkatan 2016.
Sementara untuk kategori SMA se-Kotamadya Semarang adalah : Juara I yakni SMA Terang Bangsa, Juara II adalah SMA YSKI serta Juara III dari SMAN 3. (Fys)
DKV SCU Bicara Strategi Komunikasi Visual, Tekankan Pendekatan Etika dalam Proses Kreatif
Menggandeng PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express), Program Studi