Search
Close this search box.

Kearifan Lokal Dibahas Dalam Webinar Psikologi Unika Bersama Gubernur Jawa Tengah

Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP bersama moderator webinar Dr Ferdinandus Hindiarto SPsi MSi serta narasumber Dr Adi Eko Priyono MSi

Kembali dalam rangka merayakan Dies Natalis Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata yang ke-37 pada hari Sabtu (26/6) telah diselenggarakan webinar dengan tema “Kearifan Lokal Sebagai Kekuatan Kolektif untuk Menghadapi Pembelajaran Tatap Muka”.
Acara yang diselenggarakan secara virtual melalui zoom menghadirkan beberapa narasumber dari pakar psikologi Unika Soegijapranata yaitu Dr M Suharsono MSi dari psikologi sosial Unika Soegijapranata dan Dr Siswanto SPsi MSi Psikolog juga dari psikologi klinis Unika Soegijapranata.
Selain itu pada sesi kedua juga menyampaikan materinya seorang budayawan Jawa yang sekaligus akademisi yaitu Dr Adi Eko Priyono MSi serta Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP
Membuka presentasi dalam webinar di sesi yang pertama Dr Suharsono membahas tentang relevansi pandangan dunia Jawa 4T di era pandemi covid-19.
“Dalam sebuah hasil survei dengan 210 responden ternyata diketahui bahwa alasan melaksanakan prokes 5M, lebih lebih banyak disebabkan karena motivasi pribadi untuk menjaga kesehatan diri sendiri yaitu hampir sekitar 90%,” ungkap Dr Suharsono.
Dengan demikian menjadi harapan yang positif kedepannya dalam penanganan covid, karena sudah muncul kesadaran secara pribadi untuk menjaga kesehatan.
Untuk itu diperlukan parameter untuk melihat apakah tindakan kita sudah tepat atau belum di dalam menanggapi pandemi covid-19 yaitu parameter yang pertama adalah mempersiapkan psikis kita dengan kesabaran, keikhlasan, nrima, rila, eling lan waspada dan sebagainya. Olehkarena itu dengan mengoptimalkan akal budi dan hati nurani untuk berjuang mewujudkan potensi diri pada tingkat atau taraf setinggi-tingginya sangat diperlukan.
Parameter kedua adalah mempersiapkan tindakan kita, jadi tidak hanya mempersiapkan psikis saja tetapi juga melakukan tindakan nyata yang disebut juga dengan istilah ‘rame ing gawe’.
Sedangkan parameter yang utama adalah tempat yang tepat yaitu dengan mendasarkan pada tiga prinsip adalah takdir, darma dan karma, yang ketiganya tidak hanya dipahami dalam konteks pasif melainkan dipahami dalam konteks aktif bertindak. Serta perlunya rasa untuk mengetahui kemampuan yang sebenarnya tanpa berpura-pura, imbuhnya.
Pada pembicara kedua yang dipaparkan oleh Dr Siswanto membahas tentang pembelajaran tatap muka menjadi sarana pembentukan kebiasaan sehat baru.
“Sebelumnya kita merasa bahwa penularan covid-19 mulai menurun, sehingga kita merasa optimis pada bulan yang akan datang, kita akan bisa mulai pengenalan tatap muka. Tetapi ternyata kita dihadapkan pada kenyataan bahwa dalam beberapa minggu terakhir ini muncul varian baru dari India kemudian merebak sampai Indonesia,” paparnya.
Sekarang kita tahu betul bahwa tenaga medis sudah mulai kewalahan dan kita sadari bahwa jumlah kematian sudah mengalami kenaikan dan ini menjadi peringatan bagi kita untuk bisa segera beradaptasi.
Sebenarnya kita punya banyak sumber daya yang disebut sebagai kearifan lokal, namun celakanya sumber daya ini tidak kita berdayakan karena kita lebih tertarik dengan cara-cara yang digunakan oleh masyarakat dunia, yang budayanya tentu berbeda dengan kita.
Maka dibutuhkan kejernihan untuk melihat duduk perkara pandemi itu seperti apa Karena pandemi ini masih akan berlangsung lama dan fakta realitas yang berikutnya adalah bahwa vaksinasi dapat membantu individu untuk semakin kebal atau jika terkena infeksi mengalami gejala yang tidak parah.
Faktor realitas yang lain adalah kebiasaan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan adalah kebiasaan sehat tetap baik meskipun tidak terjadi pandemi
Oleh karena itu dengan pandemi covid-19 yang diperkirakan akan berlangsung cukup lama, maka akan lebih baik jika masyarakat bisa diajak proaktif menghadapi pandemi ini dengan perilaku adaptif
Internalisasi kebiasaan baru dengan 5M untuk menghadapi pandemi bisa juga melalui beberapa wadah yang sudah ada dan belum dimaksimalkan di dalam masyarakat, seperti halnya keluarga, sekolah, teman, guru, tempat ibadah dan sebagainya, supaya muncul nilai-nilai yang yang bersifat positif sebagai gaya hidup yang menyenangkan bukan menakutkan, ucap Dr Siswanto menegaskan.
Kearifan Lokal ‘Jogo Tonggo’
Pada sesi kedua, Dr Adi Eko Priyono MSi menjelaskan mengenai peran budaya Jawa dalam menghadapi tatap muka di masa pandemi.
“Pada dasarnya orang Jawa dalam berkomunikasi tidak hanya mengandalkan komunikasi verbal, tetapi juga non verbal. Sehingga ada ungkapan, ‘Jawa iku nggone rasa’, maka selanjutnya ada istilah ‘roso pangroso’. Dengan kata lain orang Jawa lebih banyak mengandalkan rasa daripada ungkapan fisik,” paparnya.
Orang Jawa melihat dari keseimbangan antara makrokosmos (jagad gedhe) dengan mikrokosmos (jagad cilik), jagad cilik dimaksud adalah diri kita sendiri atau mikrokosmos, dengan jagad gedhe atau yang disebut makrokosmos. Dan pandemi covid-19 muncul karena ada ketidaksimbangan antara jagad cilik dan jagad gedhe, maka konteks ‘jogo tonggo’ dalam mengatasi pandemi bagi orang Jawa sangat relevan, karena jagad cilik yaitu diri kita berelasi dengan jagad gedhe adalah tetangga kita, harus memiliki hubungan yang selaras.
Dengan demikian tatap muka lebih bisa diterima dalam konteks budaya Jawa, karena jika dilakukan secara daring dirasa sangat tidak efektif. Maka menjadi lebih disarankan adalah pembelajaran dengan tatap muka tapi dengan prokes yang ketat.
Dan menurutnya, mekanisme pertahanan orang Jawa yang tertinggi adalah pada konteks pasrah dan ngalah. Artinya, kita pasrah adalah berusaha, sedangkan hasilnya kita serahkan kepada Yang Maha Kuasa. Sedang ngalah berarti tiga hal, yaitu ngalah, ngalih dan ngamuk atau dengan kata lain segala sesuatu ada tahapnya, dan puncak tiga hal tadi adalah ngamuk jika dirasa sudah tidak bisa ditolerir sehingga mencapai puncaknya.
Dan sesi akhir webinar, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hadir dalam webinar,  ditengah kesibukannya setelah memantau kondisi masyarakat secara langsung di lapangan.
“Saya mencoba memahami kondisi yang saat ini terjadi, dan ilmu saya tidak banyak. Saya hanya mencoba merasakan apa yang dikehendaki oleh masyarakat. Tapi yang harus diketahui yaitu kita saat ini merasakan bersama situasi yang sedemikian cepatnya penularan, sehingga kuburan sudah mulai penuh, penggali kubur mulai kelelahan, rumah sakit sudah penuh, sehingga karena kondisi tersebut orang mudah menjadi emosi  atau ngamuk,” kata Ganjar.
Maka mari dengan kearifan lokal kita tunjukkan, seperti halnya yang sudah diberlakukan dalam masyarakat Jawa Tengah yaitu ‘jogo tonggo’. Namun hal itu tidak mudah karena harus dilakukan, menurut bahasa Jawa adalah ‘seko jeroning ati’ atau hati yang terdalam, karena yang kita lakukan adalah berkaitan dengan rasa.
Dengan semakin tersosialisasikannya ‘jogo tonggo’ maka muncul istilah baru yaitu ‘cantelan’ atau menggantungkan bahan makanan pada pagar atau pintu, saat warga  memberi perhatian dan bantuan kepada warga lain yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah secara ikhlas.
Saya juga mulai  mengajak masyarakat  untuk ‘eling lan ngelingke’, eling untuk diri kita sendiri dan ngelingke  untuk  orang lain yang apabila diingatkan masih melanggar, bisa mendapat sanksi sosial, tandasnya. (FAS)

Tag

Facebook
Twitter
LinkedIn
Email
WhatsApp
Kategori
Nih jawaban buat kalian yang masih bingung benefit beasiswa masuk di SCU dan biaya kuliahnya yang affordable. Kalau udah paham langsung gassss yaa! 

Daftar online
pmb.unika.ac.id 

#BeasiswaKuliah
#PTSTerbaikJawaTengah
#JoyfulCampus
#JoyfulLearning
Selamat merayakan Hari Raya Idul Adha 1445 H ✨

#IdulAdha
#PTSTerbaikJawaTengah
#JoyfulCampus
#JoyfulLearning
Gak usah galau SNBT ah, goyangin aja bareng D”CEMESH yuk 🤭

Daftar online
pmb.unika.ac.id

#BeasiswaKuliah
#PTSTerbaikJawaTengah
#JoyfulCampus
#JoyfulLearning
Mau punya dosen asik - asik + suasana kuliah yang joyful? Yuk, buktikan sekarang!

Daftar online
pmb.unika.ac.id

#PTSTerbaikJawaTengah
#JoyfulCampus
#JoyfulLearning
Namanya proses ada aja lika likunya, tapi jangan sampai salah pilihan, karna hanya SCU yang nyenengin ☺️ 

Daftar online
pmb.unika.ac.id

#BeasiswaKuliah
#PTSTerbaikJawaTengah
#JoyfulCampus
#JoyfulLearning
Hola ✨ yuk manfaatkan kesempatan mendapatkan Beasiswa Christian Youth di SCU. 

Daftar online
pmb.unika.ac.id

#BeasiswaKuliah
#PTSTerbaikJawaTengah
#JoyfulCampus
#JoyfulLearning
Kuliahnya seasik ini di @dkvscu, tempat yang tepat buat explore kreativitasmu 🫰

Daftar online
pmb.unika.ac.id

#DKV
#PTSTerbaikJawaTengah
#JoyfulCampus
#JoyfulLearning
This error message is only visible to WordPress admins
There has been a problem with your Instagram Feed.

Share:

More Posts

Send Us A Message

jojobetCasibom GirişDeneme BonusucasibomMeritking Girişholiganbet girişbaywincasibomcasibom girişdeneme bonusuCASİBOM GÜNCELcasibom girişcasibomgrandpashabet giriş