Untuk kesekian kalinya Kelompok Mahasiswa Teknik Sipil (KMTS) Unika Soegijapranata telah menyelenggarakan forum diskusi yang mendatangkan narasumber dari alumnus Prodi Teknik Sipil Unika tahun 1995 yaitu Kurniadi Wahyudianto ST MT yang diselenggarakan secara virtual melalui zoom, pada hari Kamis (10/6).
Mengawali forum diskusi tersebut Ir Widija Suseno W MT sebagai pendamping Forum Diskusi tersebut, menyampaikan perkembangan forum diskusi Prodi Teknik yang dilangsungkan tiap bulan selama kurun waktu 15 tahun. ” Ada sisi positif ketika pandemi covid-19, forum diskusi dilangsungkan secara daring dan banyak diikuti oleh peserta dibandingkan jika dilaksanakan secara cara luring atau offline di kampus,” ungkap Ir Widija.
Kami berharap bahwa dengan adanya kegiatan forum diskusi ini akan dapat menambah wawasan pengetahuan bagi para mahasiswa juga para peserta yang mengikuti acara webinar pada hari ini.
Terlebih hadir sebagai narasumber pada forum diskusi hari ini adalah alumnus Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata yang sudah lama berkecimpung di bidangnya terutama menyangkut proyek-proyek konstruksi berskala besar, dan sekarang menjabat sebagai Manager Perencanaan dan Pengendalian Proyek di Departemen Operasi IV PT Wijaya Karya.
Sedang narasumber dari alumnus Prodi Teknik Sipil Unika, Kurniadi Wahyudianto ST MT memaparkan materinya tentang “Pengendalian Proyek-Proyek Konstruksi Berskala Besar di Lingkungan BUMN”.
” Beberapa proyek yang saat ini sedang ditangani oleh departemen operasi IV area Jawa Tengah dan DIY PT Wijaya Karya adalah Jalan Akses KIB 1A dan Jalan Akses KIB 1.2 di daerah Batang, kemudian Pengolah Air Bersih (PAB) Kendal, serta tol tanggul laut, Bendungan Randugunting, Bendungan Jeragung, Jembatan Kretek dan pengaman pantai Bogowonto,” ucapnya.
Proyek pada awalnya adalah adanya gagasan untuk membangun sesuatu yang biasanya sebelumnya akan dilakukan FS atau Feasibility study. Kemudian didesain, setelah itu baru masuk ke pelelangan, dan selanjutnya adalah pelaksanaan serta dilanjutkan penyerahan kepada pihak pertama, pemeliharaan dan serah terima proyek.
Dalam hal ini perlu dilakukan pengendalian proyek yang bertujuan agar tercapainya sasaran proyek yang meliputi safety, tepat mutu, tepat waktu, dan tepat biaya.
Kendali mutu juga perlu dilakukan agar hasil pekerjaan sesuai dengan mutu yang disyaratkan dan dapat diterima oleh pihak pemilik pekerjaan atau tidak ada komplain atau klaim atas mutu hasil kerja serta memenuhi syarat untuk dibayar, sambungnya.
Dalam hal kendali waktu, juga perlu dilakukan dalam pelaksanaan proyek agar waktu pelaksanaan tidak melebihi waktu yang dijanjikan sesuai kontrak atau pekerjaan tidak terlambat, dengan cara menyusun schedule berdasarkan metode kerja yang akurat dan dihitung juga schedule tersebut berdasarkan produktivitas sumber daya sesuai rencana metode kerja dan metode kerja dapat akurat bila didukung oleh survei yang cermat dan detail.
“Maka yang paling utama adalah survei. Semakin survei yang kita lakukan bisa detil dan akurat, maka metode kerja yang kita susun akan semakin handal,” ungkap Kurniadi.
Yang perlu kita survei adalah ruang lingkup pekerjaan, spesifikasi yang disyaratkan, lokasi atau medan pekerjaan, akses atau jalan masuk, lokasi sumber daya, cuaca, musim, debit banjir, data tanah dan lain-lain, serta lingkungan atau sosial maupun hari kerja efektif, jelasnya.
Sedangkan untuk pengendalian biaya maka perencanaan biaya yang akurat sangat menentukan keberhasilan dalam pengendalian biaya proyek, pungkasnya.(FAS)
DKV SCU Bicara Strategi Komunikasi Visual, Tekankan Pendekatan Etika dalam Proses Kreatif
Menggandeng PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express), Program Studi