Pada hari Selasa (15/6) telah diselenggarakan Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VI (LLDIKTI VI) dan Universitas Katolik Soegijapranata tentang Pengembangan Sistem Informasi dan Kearsipan.
Acara penandatanganan yang dilakukan di Hotel Graha Wahid Salatiga, ditandatangani oleh Prof Dr Ir Muhammad Zainuri selaku Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VI, dan Prof Dr F Ridwan Sanjaya MS IEC selaku Rektor Unika Universitas Katolik Soegijapranata.
Dalam keterangannya, Prof Muhammad Zainuri menyampaikan adanya perubahan yang dilakukan dalam pelayanan LLDikti Wilayah 6.
“Saat ini kami sedang merubah diri dan beradaptasi serta menjadi bagian dari solusi. Memang kami merasa, apa yang kami upayakan adalah belum sempurna, tetapi kami meyakinkan diri supaya bisa melayani dengan baik,” ungkap Prof Muhammad Zainuri.
Oleh karena itu kami menjalin kerjasama dengan Unika Soegijapranata dalam bentuk workshop tentang pengembangan sistem informasi dan kearsipan yang selanjutnya diharapkan akan semakin melengkapi dan menyempurnakan sistem kearsipan di lingkungan LLDikti Wilayah 6, lanjutnya.
Sementara Prof Ridwan Sanjaya selaku Rektor Unika Soegijapranata juga memaparkan berbagai inovasi yang sudah dikembangkan oleh Unika Soegijapranata hingga saat ini.
“Kita di masa pandemi covid-19 ini seperti direset kembali, atau lebih tepatnya ‘Global Reset’, artinya karena kondisi yang dihadapi akibat pandemi ini, telah mendorong siapapun tanpa terkecuali untuk masuk ke kebiasaan baru atau normalitas baru. Sehingga dengan demikian setiap orang juga berkesempatan untuk memulai dari nol kembali, dan mencoba beradaptasi serta berinovasi, supaya apa yang dulunya biasa dilakukan, kali ini menjadi lebih baik dengan perubahan yang lebih mengarah kepada digitalisasi terutama kearsipan,” ungkapnya.
Unika pun mengalami proses yang sama saat menghadapi pandemi. Namun karena tahun-tahun sebelumnya Unika sudah cukup siap dalam menghadapi kondisi tersebut, maka proses pelayanan dan pembelajaran mahasiswa secara daring tatkala mengalami pandemi jadi lebih mudah ‘bergeser’ ke metode daring atau digital, termasuk munculnya platform-platform yang mempertemukan berbagai pihak dalam satu wadah media untuk aktifitas tertentu, salah satunya peran perpustaksan digital perguruan tinggi untuk pengguna lintas generasi pada era revolusi industri 4.0 dan society 5.0, tandasnya. (Fas)
DKV SCU Bicara Strategi Komunikasi Visual, Tekankan Pendekatan Etika dalam Proses Kreatif
Menggandeng PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express), Program Studi