Mahasiswa Program Studi (Prodi) Arsitektur Fakultas Arsitektur dan Desain Unika Soegijapranata pada bulan November 2018 lalu, berhasil meraih prestasi juara 2 tingkat Nasional dalam Lomba Desain Arsitektur “Spacetacular” yang diselenggarakan di Jogja Galery, Yogyakarta.
Dalam lomba ini para peserta ditantang untuk membuat desain dalam suatu space yang kecil di tengah perkotaan namun memiliki unsur kebudayaan dan tropis yang spektakular di dalamnya.
Dua mahasiswa Prodi Arsitektur Unika yang berhasil meraih prestasi tersebut adalah Bagus Rudi Sanjaya dan Oklya Budi Setiawan. Keduanya sempat mengisahkan pengalamannya ketika mengikuti sayembara lomba desain tersebut. Berikut cuplikan wawancara dengan dua mahasiswa tersebut :
Apa persiapan yang telah kalian lakukan untuk mengikuti lomba desain arsitektur ini?
Awalnya kita tertarik dengan lomba desain arsitektur “Spacetacular” yang memiliki konsep ruang komunal di tengah perkotaan. Dan kita mengerjakan desain karya kami pada saat liburan semester selama berminggu-minggu dengan konsep yang berubah-ubah. Setelah desain selesai, kemudian kami coba mendaftar ke panitia tersebut serta sempat menunggu beberapa minggu untuk seleksi dari juri lomba. Selang beberapa waktu kemudian kita dihubungi kembali dan ternyata karya kita terpilih dalam lima besar sehingga kami kembali diberi waktu satu minggu untuk membuat maket, persiapan presentasi dan lain-lain. Hingga akhirnya kami berangkat ke Yogyakarta dan mempresentasikan karya kami di hadapan juri, serta berhasil meraih juara 2.
Adakah kesulitan yang dihadapi selama mengikuti lomba?
Problem yang kami hadapi pada dasarnya hanya pada penyamaan konsep dari kami masing-masing, karena kami memiliki konsep yang berbeda. Namun akhirnya bisa kami satukan dalam konsep desain yang memasukkan unsur budaya Jawa Tengah dengan Semarang sebagai Ibukotanya melalui batik, wayang dan alat tradisional lainnya. Dari konsep budaya tersebut, kami mengambil konsep gunungan wayang yang bisa menjadi bentuk yang unik dan merupakan simbol dari daerah tertentu. Dari gunungan tersebut kita coba transformasikan menjadi beberapa bentuk, serta kita coba terapkan beberapa corak batik untuk ornamen interiornya. Sedangkan filosofi keris kita terapkan pada desain tangganya yang mengikuti bentuk keris yang melekuk-lekuk. Untuk bahan bangunannya kita menggunakan bambu dan sirap yang termasuk materi lokal (Indonesia). Selain itu karena desain ini untuk rumah di tengah perkotaan, maka kami membuat beberapa vegetasi untuk menghalangi debu dan kebisingan yang masuk, terus ada beberapa kolam untuk meredam kebisingan dengan suara gemericik air yang tenang.
Apa pesan bagi para mahasiswa yang juga ingin mengikuti lomba-lomba?
Sebaiknya teman-teman mahasiswa lebih aktif untuk mencari informasi sayembara-sayembara lomba seperti desain arsitektur dan pesan kami jangan malas untuk mengikuti sayembara di tingkat Kabupaten, Kotamadya atau di tingkat Nasional serta Internasional.
Apa manfaat mengikuti lomba?
Manfaat yang kami peroleh dengan mengikuti lomba, diantaranya kita bisa menuangkan ide atau gagasan kita secara lebih bebas dan tanpa revisi. Selain itu dengan mengikuti lomba kita juga menambah wawasan dan pengalaman serta perkenalan dari luar Unika seperti teman-teman perguruan tinggi lain yang masuk nominasi. Disamping itu kita bisa mengetahui perkembangan desain di luar kampus dan dapat meningkatkan kemampuan public speaking kita. (fas)
Serah Terima Jabatan Senat Mahasiswa FAD SCU Periode 2023/2024
Senat Mahasiswa Fakultas Arsitektur dan Desain (SMF-AD) Soegijapranata Catholic University