Unika Soegijapranata Semarang menyelenggarakan seminar bertemakan “Introduction to Coated and Uncoated Paper, Board, and Foopak” pada hari Kamis (12/10) di Ruang Teater Gedung Thomas Aquinas Lantai 2 kampus Unika. Seminar yang diselenggarakan oleh Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Fakultas Arsitektur dan Desain ini mengundang Hadi Kusuma Halim, B.Sc owner CV. Hasta Yuga Halim, Semarang sebagai pembicara utama.
Kertas atau karton banyak digunakan sebagai bahan kemasan produk makanan, alat elektronik, minuman, dan masih banyak jenis produk lainnya. Selain itu, kertas jenis tertentu juga memiliki fungsi printing seperti mencetak foto, brosur, atau poster. Adapula jenis kertas yang memiliki fungsi digunakan sebagai bahan prakarya seperti kertas crepe, kertas manila, dan kertas HVS untuk menulis.
Dalam seminar ini, Hadi menjelaskan berbagai jenis kertas dan karton yang dibuat dengan pelapisan (coated) maupun tanpa pelapisan (uncoated). Kertas tanpa pelapisan yang dikenal sehari-hari oleh masyarakat contohnya adalah kertas HVS, kertas buku, kertas bungkus, kertas CD bulky yang sering digunakan sebagai kertas buram, kertas CD cetak untuk mencetak koran, kertas stensil, kertas fancy, dan kertas tisu.
Karton tanpa pelapisan yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya adalah brief card atau kertas manila, embossed, HVO, dan yellow board. Adapula karton berjenis chip board, corrugated board, dan duplex non-coated yang sering digunakan sebagai bahan pembuat kemasan dus .
Sedangkan contoh kertas dengan coating beberapa di antaranya adalah kertas doorslag, kertas litho dengan lapisan polyethilene (PE) yang banyak digunakan sebagia pembungkus nasi di restoran cepat saji, kertas erzat yang banyak digunakan untuk pembungkus makanan berminyak, kertas kraft-RRT untuk sampul buku, kertas Light Weight Coated (LWC) untuk kertas majalah, kertas minyak berwarna, kertas karbon, dan samson craft sebagai bahan pembuat amplop berwarna cokelat.
Pelapisan atau coating dari masing-masing jenis kertas tersebut dilakukan dengan cara yang berbeda-beda. Setiap kertas dan karton juga memiliki ketebalan yang berbeda sesuai dengan fungsi pemakaiannya.
Food Grade Certificate
Sedangkan kertas atau karton yang dapat digunakan untuk bahan kemasan makanan berbeda dengan jenis kertas lainnya, sebab jenis kertas ini harus memiliki standar atau food grade certificate. Terdapat tiga standar sertifikasi yakni FDA (Food Drug Administration), SNI (Standar Nasional Indonesia), dan sertifikasi halal dari MUI (Majelis Ulama Indonesia).
“Mahasiswa sebaiknya mulai mengenal jenis-jenis kertas yang ada di pasar. Ini penting untuk mempersiapkan mereka berpikir kritis dalam memilih kertas yang akan dipakai untuk packaging dan desain yang akan mereka buat nantinya ketika memasuki dunia bisnis,” ungkap Hadi. “Umpamanya mau mendesain sebuah packaging, pilihannya banyak. Mau pakai hard carton, atau ivory, atau duplex. Maka wawasan tentang jenis-jenis kertas ini sangat berguna untuk mahasiswa.” lanjutnya.
Dengan adanya seminar ini, Hadi berharap supaya mahasiswa DKV bisa menjadi desainer yang profesional nantinya. “Saat ini taraf hidup dan tingkat pendidikan semakin tinggi, sehingga konsumen semakin cerdas dan lebih kritis dalam membeli produk. Diharapkan nantinya, mahasiswa DKV Unika Soegijapranata bisa menjadi desainer yang mampu meyakinkan konsumen, dengan menggunakan jenis karton food grade yang aman digunakan untuk kemasan makanan,” jelas Hadi.
Hadi menerangkan bahwa prospek kerja sebagai desainer packaging masih terbuka lebar. “Dewasa ini, prospek kerja untuk desain kemasan ke depan masih bagus. Desain ini biasanya mengarah ke advertising, printing, dan industri seperti desainer untuk cover buku tulis,” ungkap Hadi.
Ia juga menjelaskan bagaimana pengaruh perkembangan teknologi terhadap penggunaan kemasan karton dan kertas. “Packaging sebenarnya tidak mungkin tersaingi oleh teknologi digital. Bagaimanapun juga, penggunaan kertas dan karton pasti akan selalu ada. Sampai saat ini, pemakaian kardus dan karton meningkat. Sedangkan penggunaan kertas tipis cenderung menurun, karena adanya teknologi yang menciptakan kualitas kertas yang lebih baik,” tambah Hadi.
Agustinus Dicky Prastomo, SIP., MA ketua program studi Desain dan Komunikasi Visual, menyatakan pentingnya pengetahuan mengenai jenis-jenis kertas yang nantinya digunakan sebagai bahan dasar kemasan suatu produk.
“Topik mengenai food packaging ini sebenarnya bersifat multidisiplin. Seminar ini bertujuan untuk memberikan wawasan umum mengenai bahan dasar dan jenis-jenis kertas yang bisa digunakan sebagai kemasan makanan, sehingga nantinya akan berguna sekali dalam aplikasi food packaging,” ucap Dicky.
Dicky juga menjelaskan bagaimana suatu kemasan sebaiknya juga bersifat ramah lingkungan. “Dari sisi desain, kita melihat bagaimana suatu kemasan bisa sekaligus menjadi sarana advertising dan menarik untuk dibeli. Akan tetapi, kita juga harus bisa memilih jenis kemasan mana yang ramah lingkungan dan bisa teruraikan di alam atau degradable,” jelas Dicky.
“Tentu saja bahan kemasan itu juga tidak boleh menurunkan kualitas serta mutu produk makanan yang dikemas. Maka, pengetahuan mengenai bahan kemasan yang aman digunakan untuk makanan atau food grade ini sangat penting,” tuturnya.
Lebih Suka Berkreasi Sesuai Selera
Dicky menuturkan pula bahwa sudah banyak lulusan DKV Unika yang bekerja secara profesional dengan membuka toko atau gerai kafe sendiri. “Sudah banyak lulusan DKV Unika yang bekerja secara profesional. Mereka biasanya membuka gerai kafe atau toko sendiri. Sedangkan, yang terjun ke ranah industri memang masih sedikit. Karena mereka biasanya lebih suka berkreasi dan menciptakan produk-produk unik dan kreatif sesuai dengan selera mereka masing-masing.”
“Biasanya di kafe-kafe, kemasan untuk take away masih banyak yang menggunakan kertas. Kemasan take away seperti ini bisa sekaligus menjadi sarana advertising jika dibuat dengan desain yang menarik. Dengan pengetahuan yang luas tentang bahan dasar kemasan kertas, diharapkan nantinya kemasan take away seperti ini bukan hanya sekedar menarik tetapi juga ramah lingkungan,” ungkap Dicky. (B.Agth)
Internship Fair FIKOM SCU: Jembatan Mahasiswa Menuju Dunia Industri
Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) Soegijapranata Catholic University (SCU) secara rutin