Memperingati Dies Natalis yang ke-49, Fakultas Arsitektur dan Desain (FAD) Unika Soegijapranata mempersembahkan Pameran dan Diskusi Budaya dengan tema: “Melihat Asmat Suroba Lebih Dekat”. Acara terbagi menjadi 3 bagian : pembukaan pameran dilaksanakan pada Senin (17/10) bertempat di Selasar Gedung Thomas Aquinas; pameran dan talkshow yang diadakan dari Senin (17/10) – Senin (24/10) bertempat di Selasar Gedung Thomas Aquinas; dan puncaknya yaitu diskusi budaya yang menghadirkan narasumber Fajar dan Valerie (Ekskursi Asmat) serta Sandy dan Yoga (Ekskursi Suroba) serta moderator Yori Antar, IAI dan Prof. Dr. Ir. Josef Prijotomo, M. Arch. Acara diskusi budaya akan diselenggarakan pada hari Senin (24/10) mulai pukul 08.00-13.10 bertempat di Ruang Teater Gedung Thomas Aquinas lantai 3.
Pameran dan Diskusi Budaya ini mulanya bertujuan untuk mempublikasikan karya-karya dari para mahasiswa Fakultas Arsiktektur dan Desain (FAD) kepada alumni dan tenaga profesional di luar Unika, dengan harapan dapat meningkatkan peran dari bahan alami seperti kayu dan bahan alami lainnya agar turut disertakan dalam model arsitektur modern. Pada acara ini, FAD berusaha menampilkan keilmuan yang mengandung unsur kultur Indonesia di dalamnya.
Didukung oleh dua Yayasan
Hal inilah yang menarik minat dari Yayasan Rumah Asuh yang dipimpin oleh Yori Antar, IAI. Yayasan Rumah Asuh merupakan sebuah yayasan pertama di Indonesia yang bergerak dalam preservasi arsitektur di Indonesia. Kemudian, Yayasan Rumah Asuh bekerjasama dengan Unika Soegijapranata dalam hal penelitian model arsitektur rumah adat Indonesia, wujudnya dengan pengiriman 2 orang mahasiswa FAD Unika ke daerah tempat tinggal Suku Asmat. 2 bulan kemudian, 2 orang perwakilan mahasiswa FAD lainnya berangkat menuju Suroba, yang merupakan sebuah daaerah yang terletak di Lembah Baliem, Papua.
Faktanya, saat ini banyak arsitek asing yang berminat untuk mempelajari model arsitektur tradisional Indonesia. Akan tetapi, kendala bahasa menjadi halangan utama dalam penyampaian informasi. Hal ini juga diamini oleh mahasiswa FAD Unika yang telah menjalani proses ekskursi yang harus mempelajari bahasa lokal agar dapat menyerap informasi yang disampaikan masyarakat setempat.
Program kerjasama dengan Rumah Asuh pun terus berlanjut dengan pengiriman 2 orang mahasiswa FAD Unika menuju Samosir, Sumatra Utara pada bulan Agustus 2016 dengan misi untuk menggali arsitektur tradisional setempat, dan di akhir Bulan Oktober 2016 juga diberangkatkan kembali 2 orang perwakilan mahasiswa menuju daerah Riung, Nusa Tenggara Timur.
“Besok Senin (24/10) kami akan selenggarakan ‘Diskusi Budaya’ dan narasumbernya adalah para mahasiswa yang menjalani program kerjasama dengan Yayasan Rumah Asuh, khususnya terkait penelitian mengenai model arsitektur Asmat dan Suroba sehingga diharapkan seluruh mahasiswa, dosen, serta kaum professional dapat menggali ilmu dari pengalaman mereka” tutur Ch. Koesmartadi Ir. MT selaku Ketua Panitia Pameran dan Diskusi Budaya “Melihat Asmat Suroba Lebih Dekat”).
Acara ini juga turut didukung oleh WCaN, sebuah lembaga di bawah naungan Keuskupan Agung Jakarta yang mempunyai misi untuk mensejahterakan rakyat Provinsi Papua. (Cal)
DKV SCU Bicara Strategi Komunikasi Visual, Tekankan Pendekatan Etika dalam Proses Kreatif
Menggandeng PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express), Program Studi