Lapas? Apa yang ada dipikiran kita ketika mendengar kata lapas? penjara? hukuman? atau tahanan? mungkin pemikiran itu yang sering ada di benak kita.
Dalam rangka mengetahui secara langsung kondisi lapas yang sebenarnya, maka HMPS Ilmu Hukum Unika Soegijapranata mengadakan acara kunjungan ke Lapas Wanita Kelas IIA Semarang (22/3). Kegiatan ini wajib diikuti oleh mahasiswa Ilmu Hukum angkatan 2015 karena masih ada kaitannya dengan mata kuliah “Hukum Pidana” yang sedang mereka tempuh. Adapun tema kunjungan adalah “Kajian HAM Dalam Pola Pembinaan Narapidana Wanita Kelas IIA Semarang.”
Jika kita sebagai masyarakat awam mengira bahwa para narapidana dan tahanan yang ada di dalam lapas kurang mendapatkan hak asasi mereka, maka jawabannya adalah salah. Mereka hidup sama seperti kita di dalam lapas, mereka bisa bersosialisasi dengan sesama, makan dan minum, berolahraga, menelepon keluarganya, berobat, dan beribadah sama seperti kita. Hanya saja semuanya lebih disiplin dan teratur, semuanya telah diatur waktu dan tempat nya oleh para petugas lembaga permasyarakatan.
“Saya sudah tiga tahun ada disini, tadinya saya ada di Rutan Pondok Bambu, Jakarta. Tapi, gara-gara saya bandel, makanya saya sekarang dipindahin kesini,” kata seorang wanita yang sudah tiga tahun berada di Lapas Wanita Semarang dan menolak untuk dipublikasikan identitasnya.
Pemerintah Jawa Tengah, memberikan apresiasi kepada Lapas Wanita Semarang, bukan hanya soal HAM yang sangat baik di terapkan disini, tetapi juga soal kebersihan dan kedisipinannya. Sebanyak 378 orang narapidana dan tahanan yang ada di Lapas ini setiap hari melakukan aktivitasnya masing-masing. Banyak juga keterampilan yang bisa mereka lakukan untuk menghasilkan uang, seperti menjahit dan menyulam.
Dalam kunjungan di Lapas ini, para mahasiswa mendapat penjelasan tentang HAM yang diberlakukan di Lapas Wanita ini sekaligus tanya jawab langsung dengan Kepala Lapas Wanita, yaitu Ibu Suprobowati.
Para Mahasiswa juga mendapat kesempatan langsung berinteraksi dengan para tahanan dan narapidana yang ada disana, sekaligus mengitari Lapas Wanita Semarang untuk mengetahui apa saja yang ada di dalamnya. (Sit.Nar)
DKV SCU Bicara Strategi Komunikasi Visual, Tekankan Pendekatan Etika dalam Proses Kreatif
Menggandeng PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express), Program Studi