Keprihatinan terhadap wabah penyakit COVID 19, yang sudah melanda kota Semarang ternyata telah memunculkan ide kreatif para generasi muda yang melihat langsung dampak penyakit ini pada manusia.
Diantara generasi muda tersebut adalah dua mahasiswa semester delapan prodi Teknik Elektro Unika Soegijapranata, Franciska Amalia Kurnianingsih dan Oei, Jevon Aldo Wijaya yang berbekal bidang ilmu yang mereka dalami selama kuliah, telah berhasil memodifikasi prototype robot penyemprot disinfektan COVID 19.
Dalam wawancara singkat dengan Ketua Program Studi Teknik Elektro Dr Leonardus Heru Pratomo ST MT mengemukakan terciptanya prototype robot penyemprot disinfektan oleh kedua mahasiswa tersebut.
"Di laboratorium prodi Teknik Elektro memang sudah tersedia secara lengkap segala piranti yang diperlukan bagi mahasiswa untuk melakukan eksperimen terkait pengaplikasian ilmunya, jadi ketika ada mahasiswa yang meminta izin untuk mendesign robot penyemprot disinfektan tentu kami izinkan," terang Dr Leonardus.
Jadi ide mendesign robot tersebut murni dari mahasiswa itu sendiri, lanjutnya.
Sementara salah satu mahasiswa pendesign robot yang sempat ditemui, Franciska Amalia Kurnianingsih menjelaskan proses awal robot penyemprot disinfektan ini diciptakan.
"Sebetulnya tujuan awal mendesign robot adalah untuk lomba KRTMI (Kontes Robot Tematik Indonesia), namun karena kondisi wabah COVID 19 yang saat ini terjadi maka pelaksanaan lomba ditunda," kata gadis yang sering disapa Icha.
Dan robot ini sebetulnya akan digunakan untuk penyemprotan disinfektan pertanian, namun seiring dengan keprihatinan dan kebutuhan pencegahan pandemi COVID 19, maka robot ini kami fungsikan untuk penyemprot disinfektan COVID 19, lanjutnya.
Kami berdua membutuhkan waktu selama dua hari untuk menciptakan prototype robot penyemprot disinfektan ini. Dan tidak menutup kemungkinan apabila robot ini dibutuhkan bisa didesign yang lebih besar sesuai kebutuhan.
Untuk sementara ini kami menciptakan dengan prototype kecil sehingga cairan disinfektan yang dibawa hanya 1,5 liter dan daya jangkau remote controlnya terbatas 10 sampai dengan 15 meter saja.
"Tujuan lain tentu saja untuk membantu menanggulangi penyebaran virus COVID 19, dengan menggunakan robot yang ada alat penyemprot disinfektannya sehingga penyemprotan tidak perlu dilakukan oleh manusia supaya tidak terpapar virus COVID 19," tandasnya.
Pada akhir perbincangan Dr Leonardus Heru Pratomo juga menambahkan bahwa rencana pengembangan ke depan robot penyemprot disinfektan akan ada penambahan kamera untuk menjangkau daerah yang tidak boleh dimasuki operator. Dan untuk bangunan yang tinggi akan dikembangkan menggunakan drone, tutupnya. (fas)