Unika Soegijapranata pada hari Rabu (5/8) telah menyelenggarakan perayaan misa syukur di cungkup makam Mgr Soegijapranata SJ pada Taman Makam Pahlawan (TMP) Giri Tunggal, Semarang.
Acara misa syukur yang merupakan salah satu kegiatan dari Dies Natalis ke-38 Unika Soegijapranata dilaksanakan secara live streaming dan terbatas, sesuai protokol kesehatan pandemi covid-19, dan hanya dihadiri oleh beberapa pejabat universitas dan Yayasan Sandjojo serta para petugas atau panitia yang terlibat langsung dalam kegiatan misa syukur secara virtual.
Misa Syukur yang dipimpin oleh Pastor Kepala Campus Ministry Unika Soegijapranata Romo Aloysius Budi Purnomo Pr, berlangsung secara khidmat dan sederhana. Dan dalam kesempatan tersebut Rektor Unika Soegijapranata Prof Dr F Ridwan Sanjaya MS IEC yang turut hadir, menyampaikan pesannya dalam wawancara, sesaat sesudah misa syukur berlangsung.
“Prinsipnya kita bersyukur karena kita masih diberi kesempatan sampai dengan hari ini untuk merayakan ulang tahun Unika Soegijapranata yang ke-38. Memang banyak hal tak terduga yang muncul dalam satu tahun terakhir ini seperti pandemi yang datang secara tiba-tiba sehingga kuliah harus ganti moda. Namun demikian kita bersyukur karena diberikan kesempatan dan jalan untuk bisa melayani masyarakat maupun mahasiswa sehingga kita tetap memberikan hak kepada mereka,” ungkap Prof Ridwan Sanjaya.
Acara hari ini adalah acara rutin yang setiap tahun selalu diselenggarakan oleh Unika Soegijapranata, tapi ini bukan hanya ritual belaka, namun juga bermakna mengingatkan kita bahwa setiap tahun kita selalu diingatkan nilai-nilai Soegijapranata yang kita gunakan nama beliau sebagai universitas kita.
Jadi Mgr Soegijapranata mengingatkan kita pada tagline yang beliau cetuskan yaitu Talenta pro Patria et Humatitate yang kita jalani selama kita menghadapi masa pandemi covid-19. Mgr Soegijapranata juga menyampaikan supaya kita jangan hanya ikut arus dan amem mlempem. Dan itu yang kita jalani dan ikuti untuk selalu menghidupi nilai-nilai dari Mgr Soegijapranata, supaya kita jadi orang-orang di dunia pendidikan yang bukan hanya untuk dirinya sendiri tapi juga untuk masyarakat yang ada disekitar kita, lanjutnya.
Sedangkan dalam homili misa syukur Dies Natalis ke-38, Romo Aloysius Budi Purnomo juga kembali mengingatkan supaya kita selalu bersyukur meskipun kadang-kadang proses untuk mencapai anugerah itu melalui perjalanan yang tidak mudah.
“38 tahun Unika Soegijapranata selama perjalanannya tentu dengan segala tantangan dan perjuangannya, termasuk dalam masa pandemi covid-19 yang telah membawa setiap perguruan tinggi harus menjalani pembelajaran yang tidak normal karena kita tidak mengalami perjumpaan secara langsung antara dosen dengan mahasiswa,” ucap Romo Aloysius Budi.
Namun demikian Tuhan yang berbelas kasih, tetap melimpahkan anugerahnya melalui jawabanNya di bacaan Injil hari ini. Dan kita diajak untuk memiliki iman, seperti perempuan dari Kanaan dalam bacaan Injil, karena perempuan itu dengan keimanannya telah mengetuk pintu hati Tuhan sehingga perempuan itu beroleh belas kasih dan kemurahan Tuhan, sambung Romo Budi.
Yang penting adalah menjaga dan merawat kasih itu agar semakin menjadi daya kekuatan kita terutama di Unika Soegijapranata dalam menggali bakat dan talenta untuk kemanusiaan dan kebangsaan kita (Talenta pro Patria et Humanitate), yang menjadi ciri kita bersama Mgr Soegijapranata, Unika Soegijapranata menggali setiap bakat dan kemampuan untuk kepentingan bangsa dan umat manusia.
“Dan tahun ini dalam tema karya kita, semua itu kita pakai juga dalam rangka membangun integritas ekologis. Saling keterhubungan kita satu terhadap yang lain, dengan sesama dan semesta, menjadi persembahan yang baik untuk karya dan pelayanan kita bagi Tuhan, bagi bangsa dan bagi umat manusia,” tutupnya. (FAS)
Gelar Wicara Kemanusiaan dan Kebudayaan SCU; Menghidupkan Kembali Warisan Nilai Prof. Dr. M. Sastrapratedja, SJ
Soegijapranata Catholic University (SCU) menggelar Gelar Wicara di Theater Thomas