Usai Perarakan Lukisan pada Rabu Siang (21/3), rangkaian acara pameran lukisan “Perdamaian Palestina Kerukunan Kita” berlanjut dengan acara inti yakni Pameran Lukisan pada Rabu Sore sekitar pukul 16.30 WIB bertempat di Halaman Pastoran “Johannes Maria” Unika Soegijapranata.
Hadir dalam pameran lukisan tersebut yakni Rektor Unika, Prof. Dr. F Ridwan Sanjaya, MS., IEC, Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Irjen (Pol) Chondro Kirono, Uskup Agung Semarang, Mgr Robertus Rubiyatmoko, beberapa tokoh seniman lukis Indonesia serta beberapa tokoh agama lintas iman.
Uskup Agung Semarang, Mgr Robertus Rubiyatmoko menyampaikan bahwa tahun ini Gereja Katolik Keuskupan Agung Semarang tengah giat membangun dunia peradaban kasih sebagai akibat dari timbulnya konflik di tengah-tengah masyarakat yang merusak keharmonisan hidup bersama yang plural.
“Kedamaian merupakan kebutuhan manusiawi yang sangat mendasar, maka ketika kedamaian, kemerdekaan dan keharmonisan itu tercoreng oleh berbagai peristiwa yang muncul akhir-akhir ini maka kita semua merasa tersakiti dan tersentak. Lalu Kita pun berusaha membangun dan mengusahakan kembali agar cita-cita kita yakni mencapai keharmonisan dan kedamaian bersama bisa terwujud . Itulah pula yang menjadi salah satu cita cita dan perjuangan gereja katolik Keuskupan Agung Semarang yang dalam rencana induk besarnya mulai tahun 2016 hingga tahun 2035 mencoba untuk mencapai terciptanya peradaban kasih di Indonesia, peradaban kasih bagi seluruh umat Indonesia,” ujar Mgr Ruby dalam sambutannya.
Mgr Ruby menjelaskan dunia peradaban kasih tersebut dengan terciptanya kehidupan bersama umat manusia yang dilandasi rasa kasih satu sama lain. Untuk itulah mulai tahun 2018 ini hingga tahun 2020 nantinya gereja katolik Keuskupan Agung Semarang mencoba untuk menciptakan gereja yang inklusif.
“Gereja yang inklusif berarti gereja yang mencoba untuk membaur, gereja yang mencoba untuk mengikutsertakan siapapun orangnya dari lintas budaya, lintas agama, lintas bahasa, dan dari lintas negara, agar bisa mencapai tujuan bersama yakni mengupayakan kebaikan hidup secara bersama sehingga nantinya kita tidak menjadi kelompok yang terkotak-kotakan melainkan menjadi kelompok yang cair dan bergaul satu sama lain” sambung Mgr Ruby.
Selanjutnya Mgr Ruby pun mengapresiasi terselenggaranya acara pameran lukisan yang diselenggarakan oleh Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang (HAAK KAS) bekerjasama dengan Unika Soegijapranata ini, menjadi salah satu bentuk dukungan terhadap Gereja Katolik yang sedang membangun gereja yang inkslusif dan sedang membangun dunia peradaban kasih.
“Pameran lukisan perdamaian ini merupakan salah satu pintu masuk untuk mewujudkan cita-cita peradaban kasih ini. Harapannya dengan semakin banyaknya orang yang terlibat pada pameran ini tanpa memandang “siapa dia” maka kita bisa membangun kebersamaan dan keharmonisan, karena kita tahu bahwa seni itu bersifat universal bisa dimiliki semua orang. Maka semoga acara ini menjadi pintu masuk terciptanya kerukunan , kebersamaan dan terciptanya peradaban kasih di bumi Indonesia” tandasnya.
Sementara itu, Rektor Unika, Prof. Dr. F Ridwan Sanjaya menyampaikan bahwa dengan terselenggaranya pameran lukisan ini sangat berkaitan erat dengan terminologi Rektorat Unika saat ini.
“Rektorat Unika mempunyai terminologi ‘Unika Connect’. ‘Unika Connect’ berarti menghubungkan banyak talenta agar bisa bermanfaat bagi banyak masyarakat” ujar prof Ridwan dalam sambutannya.
“Dengan terhubungnya banyak talenta ini semakin mewujudnyatakan cita-cita Unika yang menjadi tempat bagi banyak talenta supaya menghasilkan manfaat bagi bangsa dan negara, seperti tagline Unika yaitu “Talenta Pro Patria Et Humanitate,” imbuhnya.
Pameran Lukisan Perdamaian yang diselenggarakan sejak Rabu (21/3) hingga Minggu (25/3) ini memamerkan 100 lukisan dan diikuti oleh 48 pelukis yang datang dari berbagai kota di Indonesia seperti : Jakarta, Surabaya, Purwokerto, Purbolinggo, Solo, Magelang, Yogyakarta, Salatiga, Boyolali, Ambarawa, Ungaran, dan Semarang. Selain itu, turut hadir pula 30 orang sketser dari komunitas ‘arsiSKETur Semarang’ yang akan membuat instalasi “Membangun Perdamaian dan Kerukunan”.
Romo Aloysius Budi Purnomo Pr selaku Ketua Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang yang sekaligus Kepala Reksa Pastoral Kampus Unika dalam keterangan persnya beberapa hari lalu menyampaikan bahwa acara pameran lukisan ini guna mendukung semakin terwujudnya perdamaian di tanah Palestina karena tak dapat dipungkiri keprihatinan global hingga saat ini masih pada masalah Palestina. Perang tak kunjung berakhir, darah terus bersimbah, air mata duka kian merana dan perdamaian tak kunjung menjadi kenyataan. Romo Budi menambahkan acara ini juga terselenggara karena Negara Republik Indonesia termasuk dalam 128 negara lain di PBB yang ikut membela Palestina. (Holy)
Internship Fair FIKOM SCU: Jembatan Mahasiswa Menuju Dunia Industri
Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) Soegijapranata Catholic University (SCU) secara rutin