Klaster Wisata Pedesaan Karanggondang, Limbangan dan Lolong (Kabalong) merupakan kawasan pengembangan pariwisata dalam Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kabupaten Pekalongan tahun 2011-2030, sehingga banyak memunculkan UMKM pariwisata dan karena alasan inilah tim peneliti dari dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unika Soegijapranata yaitu MG Westri Kekalih Susilowati SE ME, Dr Retno Yustini Wahyuningdyah MSi, dan Dr Widuri Kurniasari MSi, melakukan penelitian yang didiseminasikan pada hari Selasa lalu (2/2) di ruang virtual zoom.
Acara diseminasi yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unika Soegijapranata ini merupakan salah satu bentuk kegiatan pertanggungjawaban akademik yang dilakukan oleh setiap peneliti untuk kegiatan penelitian yang sudah dilakukan dan dibiayai oleh Ristek-BRIN tahun anggaran 2020.
Dalam paparan materinya, Westri Kekalih menjelaskan tentang penelitian yang berjudul “ Pengembangan Strategi Memajukan UMKM Bidang Pariwisata Berbasis Masyarakat dan Potensi Wilayah Kawasan Kabalong Pekalongan.”
“ Kita mengetahui bahwa UMKM memiliki peran yang sangat besar di dalam perekonomian, khususnya di Indonesia. Kalau kita lihat dari data, 99,9 persen dari total unit bisnis di Indonesia itu termasuk dalam kategori UMKM, dan 97,02 persen orang Indonesia itu bekerja di sektor UMKM,” ungkapnya.
Sedangkan kawasan Kabalong merupakan wilayah yang dikaruniai kekayaan potensi wisata alam yang cukup besar, baik berupa kawasan hutan, potensi air yang melimpah dari sungai Sengkarang, kawasan lahan pertanian yang subur serta lanskap pemandangannya yang indah, sehingga memiliki potensi wisata yang beragam, seperti wisata alam, kuliner, sejarah dan budaya.
Yang menjadi permasalahan adalah UMKM cenderung memiliki daya saing yang rendah karena berbagai keterbatasannya, baik itu permodalan, akses informasi, kemudian dalam hal promosi dan sebagainya.
“Kami mencoba mengkaji bagaimana strategi untuk memajukan UMKM di bidang pariwisata di kawasan tersebut,” lanjut Westri Kekalih.
Dan untuk menjawabnya kami melakukan wawancara ke berbagai stake holder terkait pengembangan UMKM dan pariwisata kawasan Kabalong Pekalongan, antara lain seperti Dinas Pariwisata, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, BAPPEDA bidang perekonomian, perwakilan UMKM-UMKM, pengelola UMKM dan pariwisata di kawasan Kabalong itu sendiri.
Selain itu, kami juga melakukan FGD (Forum Group Discussion) dengan berbagai pihak yang merupakan perwakilan dari berbagai stake holder terkait dengan kawasan wisata Kabalong dengan jumlah peserta yang hadir kurang lebih 32 orang.
Kami juga melakukan teknik analisis menggunakan pendekatan kualitatif berdasarkan kekuatan, peluang, aspirasi, dan hasil (SOAR), serta pendekatan Importance Performance Analysis.
“Yang kami usulkan secara detil adalah bagaimana membuat paket wisata yang menyatukan paket wisata Kabalong dengan paket wisata yang lain, bekerja sama dengan travel agent, dan juga mengagendakan kunjungan satu hari penuh untuk tiga lokasi wisata Kabalong,” jelasnya.
Sedangkan output penelitian ini kami menghasilkan dua monograf, dan membuat satu short movie yang sudah kami upload di youtube yang rencana akan diunggah di web officialnya kabupaten Pekalongan, serta output tambahannya adalah kami sudah mempublish satu jurnal di journal environmental management and tourism, dan sudah mempresentasikannya dalam seminar internasional, tutupnya. (FAS)
DKV SCU Bicara Strategi Komunikasi Visual, Tekankan Pendekatan Etika dalam Proses Kreatif
Menggandeng PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express), Program Studi