Trauma merupakan kondisi dimana seseorang berperilaku atau memiliki permasalahan psikologis yang diakibatkan oleh peristiwa tertentu seperti korban kekerasan, pelecehan seksual ataupun yang lain. Tak jarang korban trauma tidak menyadari bahwa trauma yang dibawa akan masuk kedalam alam bawah sadar dan mengakibatkan perubahan perilaku tertentu. Untuk mengatasi trauma yang terjadi pada seseorang, perlu intervensi atau penanganan khusus agar dampak trauma dapat dikurangi atau diminimalisasi. Center for Trauma Recovery sebagai salah satu pusat studi penanganan trauma yang dimiliki oleh Fakultas Psikologi Unika menyelenggarakan sebuah kegiatan yang bertemakan trauma dengan pokok pembicaraan Psikodrama pada Jumat (21/10) – Sabtu (22/10) di Wisma PKBI Jawa Tengah.
Menurut salah satu anggota CTR, Gloria Yuka kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan dalam rangka memberikan edukasi kepada masyarakat maupun kalangan praktisi mengenai teknik penanganan pada korban trauma,
“Ada banyak cara untuk menangani korban trauma, kami sudah melakukan beberapa workshop seperti dance therapy beberapa waktu lalu. Namun adapula bentuk penanganan dengan menggunakan drama sebagai media penjembatan penanganan trauma. Psikodrama ini lebih menekankan pada permainan drama yang menyangkut pada faktor yang membuat seseorang trauma kemudian didramakan.”
Bertindak sebagai pembicara, adalah Kuriake Kharismawan, S.Psi yang juga sebagai pembimbing CTR sekaligus dosen Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata serta Bapa Retmono Adi yang merupakan praktisi psikodrama dari Yogyakarta.
Psikodrama ini dilakukan dengan permainan peran untuk menemukan konsep diri dan digunakan untuk membimbing korban trauma untuk dapat menemukan konsep dirinya. Korban trauma ini diajak untuk dapat berdamai dengan kehidupan masa lalunya melalui bermain peran yang menyangkut dengan situasi penyebab trauma. Mereka berusaha menerima trauma dan mereka menyadari bahwa merekalah sutradara atas kehidupan mereka sendiri, mereka berhak akan menentukan pilihan dalam hidupnya.
“Psikodrama juga dilakukan dengan melibatkan orang lain untuk mengingat kembali masa lalu, agar kesadaran dirinya kembali terbentuk dan mau untuk memaafkan setiap kesalahan yang terjadi serta membuat orang yang memiliki trauma merefleksikan pengalaman masa lalu sebagai proses dari bagian kehidupan yang harus dijalani dan diterima .” pungkas Yuka. (Ign)
Sidang Awal SMU dan BEMU SCU Berjalan Sukses
Senat Mahasiswa Universitas (SMU) dan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEMU)