Isu lingkungan sudah seringkali kita dengar maupun kita lihat melalui berbagai media massa. Berkaitan isu lingkungan tersebut Pusat Studi Wanita (PSW) Unika Soegijapranata telah berinisiatif dalam memfasilitasi para wanita yang tergabung dalam GOW (Gabungan Organisasi Wanita) Kota Semarang untuk bersama-sama belajar memberdayakan alam sekitarnya dalam acara ‘Ecoprint Workshop for Women’ yang diselenggarakan pada Selasa (3/3) bertempat di Restoran Hoka-Hoka Bento, Majapahit-Semarang.
Tentu saja ada beragam cara, bagi kaum wanita untuk terlibat menjaga lingkungan ini, seperti yang disampaikan oleh Ketua PSW Unika Soegijapranata Dr Rustina Untari disela-sela acara workshop tersebut.
“Penyelenggaraan workshop ini merupakan salah satu cara kami dalam membuat perempuan menjadi inklusif. Melibatkan perempuan dalam kepedulian terhadap lingkungan, karena perempuan itu punya peran besar. Oleh karena itu kita mengadakan pelatihan ecoprint,” jelas Dr Untari.
Ibu-ibu yang hadir dalam pelatihan ini kami harap bisa mendapatkan pengetahuan tentang tekstil yang bisa dibuat dari bahan baku alam, dan menyebarluaskan pengetahuannya kepada setiap orang dalam organisasi masing-masing.
Hal tersebut karena seorang Ibu memiliki peran strategis dalam pengambilan keputusan di rumah, sehingga diharapkan keputusan-keputusannya juga berbasis pada lingkungan, lanjutnya.
“Dalam kegiatan ini kami juga mempopulerkan kerjasama, yaitu dalam hal ini dari pihak swasta yaitu Hoka-Hoka Bento, kemudian perusahaan dari tekstil Batik Warna Alam Si Putri serta dari perguruan tinggi maupun pemerintah dan organisasi-organisasi wanita, sehingga PSW Unika bisa andil dalam ikut memelihara lingkungan secara luas,” ucap Dr Untari.
Sedang pemateri workshop yaitu Putri Merdekawati SP MP dari perusahaan Batik Warna Alam Si Putri yang menjadi trainer dalam acara workshop ini, juga mendukung apa yang menjadi gagasan PSW Unika dalam membangun kepedulian perempuan terhadap lingkungan.
“Apa yang kami lakukan seluruhnya benar-benar memperhatikan lingkungan, mulai dari bahan baku, lalu proses kami benar-benar memperhatikan lingkungan jauh sebelum isu no plastic dan no synthetic chemical didengungkan kami sudah mengawali semuanya,” urai Putri.
Harapan kami, perempuan bisa sebagai agen atau penular-penular mulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga, namun tetap berdaya dengan menambah skill membuat kain atau baju dengan ecoprint, pungkasnya. (fas)
Senat Mahasiswa Universitas Berikan Pembekalan kepada Pengurus Baru Periode 2024/2025
Senat Mahasiswa Universitas (SMU) Soegijapranata Catholic University (SCU) Periode 2024/2025