Dalam rangka relaunching galeri investasi BEI Unika Soegijapranata, maka pada hari Jumat (8/11) telah diselenggarakan seminar pasar modal dengan tema “Perilaku Investor Milenial”, bertempat di ruang Teater gedung Thomas Aquinas, Kampus Unika Soegijapranata.
Dalam seminar yang banyak dipadati oleh para peserta yang mayoritas adalah para mahasiswa atau kaum muda ini, sesuai dengan tema yang dibidik dalam seminar telah mendatangkan narasumber yang memang sangat mumpuni dalam bidangnya yaitu Jeffrey Hendrik selaku President Director PT Phintraco Sekuritas, kemudian Dedy Priadi sebagai Kepala Devisi Pengembangan Pasar PT Bursa Efek Indonesia serta Dr E Lucky Maretha Sitinjak SE MSi CPA yang mewakili akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unika Soegijapranata, serta dihadiri pula Dekan FEB Dr Octavianus Digdo Hartomo dan pengelola galeri Investasi BEI Unika Y Wisnu Jati Sasmito SE MSi
Dalam sambutannya, Dr Octavianus Digdo Hartomo selaku Dekan FEB mengapresiasi kegiatan relaunching galeri investasi BEI sekaligus seminar pasar modal bagi para mahasiswa.
“Galeri investasi BEI Unika sudah ada sejak tahun 2001. Sehingga sampai sekarang sudah sekitar 18 tahun terus eksis dan berkembang,” ucapnya.
Dan terkait relaunching galeri investasi serta pemilihan tema seminar, termasuk sesuai dengan dunia kaum muda yang lekat dengan digital teknologi. Namun demikian, investor pemula atau kaum muda harus memiliki kemampuan SDM, terutama yang lebih mengarah kepada bidang-bidang yang sangat dibutuhkan dalam profesionalisme dunia kerja, khususnya di dunia investasi, imbuh Dr Oki demikian sapaan Dekan FEB dalam kesehariannya.
Sedang pengelola galeri investasi BEI Unika Wisnu Jati juga menegaskan bahwa relaunching galeri investasi BEI Unika juga merupakan kelanjutan kerjasama secara Tripartite antara Unika Soegijapranata, PT Phintraco Sekuritas dan PT IDX.
“Tujuannya adalah untuk lebih memperkenalkan galeri investasi secara dini kepada para mahasiswa kita, dan diharapkan ke depan mereka akan menjadi pelaku pasar juga,” jelas Wisnu.
Sedang kerjasama yang dilaksanakan ini memang sudah cukup lama berlangsung, dan sekarang merupakan momen untuk memperbaharui kembali kerjasama dengan penandatanganan MoU antara Galeri investasi BEI Unika, dengan PT Phintraco Sekuritas dan PT IDX, lanjutnya.
Adapun narasumber Jeffrey Hendrik, dalam wawancara singkat mengemukakan trend berinvestasi, prospek ke depan investasi serta bagaimana kaum milenial ini menyikapi dan mempersiapkan diri.
“Perilaku investasi dari waktu ke waktu itu ada yang tetap dan berubah. Kalau dari sisi emosional psikologi itu ada yang berubah, tetapi ada juga yang tetap yaitu penggunaan teknologi,”ungkap Jeffrey.
Dengan penggunaan teknologi, data dan sumber informasi itu akan semakin cepat diperoleh, sehingga dampaknya keputusan investasi juga akan menjadi cepat. Dan kondisi itu sesuai dengan kaum milenial sekarang, yang sangat akrab dengan penggunaan teknologi. Jadi menurut saya, ini adalah kombinasi yang sangat tepat untuk kaum milenial dengan kemudahan teknologi mereka akan lebih mudah dan cepat mengambil keputusan, tuturnya.
“Sekarang ini untuk melakukan kegiatan investasi dan transaksi sudah ada yang namanya online trading, juga mobile trading, yang kira-kira 10 tahun lalu hampir tidak kita dengar. Tetapi hari ini, melalui gadget dengan berbagai platform, itu semua sudah tersedia, jadi kapan pun atau dimana pun bagi kaum milenial sudah tersedia serta bisa melakukan kegiatan investasi mereka.”
Namun demikian, kembali saya ingatkan bahwa tidak ada investasi yang instan. Semuanya pasti membutuhkan proses, dan harus terus belajar karena dunia berkembang, teknologi juga berkembang, semuanya juga berubah, dan dinamika itu selalu ada. Jadi kaum milenial harus mempersiapkan diri jangan pernah berhenti untuk belajar selain mempersiapkan kemampuan-kemampuan teknis lainnya, yaitu kemampuan analisis, dan kesiapan psikologis yaitu disiplin, pungkasnya. (fas)
Peringati 25 Tahun Wafat, SCU Gelar Seminar Kawal Rm. Mangunwijaya Jadi Pahlawan Nasional
Soegijapranata Catholic University (SCU) menggelar Seminar “Jejak Karya Mangunwijaya: Menuju