Unika Soegijapranata mengirimkan 3 (tiga) delegasinya dalam ASEACCU Conference ke-26 yang mengangkat tema seruan perdamaian yaitu “Catholic Education and Peace Initiatives”. Delegasi yang dipimpin oleh Rektor ini beranggotakan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan satu pemenang dari kegiatan Student of the Year Unika Soegijapranata. Kegiatan yang dihadiri oleh lebih dari 200 peserta tersebut dilaksanakan pada 21-26 Agustus dengan panitia penyelenggara Elisabeth University of Music dan The Japan Association Catholic Universities. Kegiatan utama dibagi menjadi dua yaitu Student Program dan Faculty Program. Adapun Faculty Program memuat 3 materi utama, diawali oleh Walikota Hiroshima, Kazumi Matsui, dengan topik “From Hiroshima to Our World Free from Nuclear Weapons-Beyond Human Atrocities”. Materi selanjutnya dengan topik “Traces of the Divine Peace and Reconciliation in the Novels of Shusaku Endo” disampaikan oleh Seung Chul Kim dari Nanzan University, Nagoya, Japan. Materi ketiga disampaikan dengan sangat antusias oleh Rektor Ateneo University Manila, Fr. Jose Ramon T. Villarin, S.J, dengan topik “Making Peace with Creation”.
Kazumi Matsui menyampaikan materi yang sangat menyentuh perasaan. Akibat peristiwa bom nuklir oleh tentara sekutu saat perang dunia ke-2, Hiroshima mengalami kerusakan parah dan banyak masyarakat yang meninggal dan kehilangan harapan. Para korban yang selamat dengan tidak mengenal lelah membangun kembali Hiroshima menjadi kota perdamaian dari puing-puing bangunan yang runtuh. Diprediksi, tidak ada tanaman yang akan dapat tumbuh selama 75 tahun. Namun, dukungan dan bantuan datang dari dalam dan luar Jepang untuk mencapai pembangunan Hiroshima yang sekarang telah pulih dan menjadi kota yang maju dengan banyaknya bangunan pencakar langit dan pohon hijau yang tumbuh di berbagai tempat.
Hiroshima saat ini lebih dikenal sebagai kota simbol kedamaian dan harapan. Hal ini dikarenakan Hiroshima terus menyuarakan untuk menghapuskan segala persenjataan nuklir, terus bangkit dari akibat bom nuklir dan selalu menjaga perdamaian dunia.
Tidak mungkin seseorang berinteraksi dengan orang yang lain tanpa meninggalkan rekam jejak, disebutkan dalam novel “The Girl I Left Behind”, yang ditulis oleh Endo Shusaku. Jejak yang ditinggalkan tersebut adakalanya membuat penderitaan. Pihak yang terluka harus membuka hati, memberikan pengampunan dan melakukan penyerahan diri kepada Tuhan. Sensitivitas antar individu pun diperlukan. Simpati terhadap mereka yang menderita perlu dinyatakan dalam perbuatan kasih. Tindakan dua arah tersebut akan membawa pada kedamaian antar individu.
Materi yang disampaikan oleh Fr. Jose Ramon memberikan pengertian mendalam tentang upaya menciptakan kedamaian dengan alam semesta. Making peace with creation diinspirasi oleh ensiklik Paus Francis, yaitu Laudato Si. Menciptakan perdamaian dan rekonsiliasi dengan alam dapat dilakukan dengan pengembangan dan konservasi alam serta menjaga keberlanjutannya. Kedamaian diciptakan dengan memandang peran manusia untuk saling melayani, mempunyai tanggung jawab terhadap ciptaan, dengan sikap kerendahan hati, kesederhanaan dan rasa syukur.
Selanjutnya dilakukan kegiatan ekskursi di Peace of Memorial Park, Hiroshima. Testimoni disampaikan oleh saksi hidup yang selamat dari bom Hiroshima, di mana saat peristiwa pemboman baru berusia 8 tahun, dan saat ini berusia 81 tahun. Peristiwa tragis tanggal 6 Agustus 1945 tersebut ditebus dengan upaya perdamaian dunia yang terus-menerus diserukan oleh warga Hiroshima.
ASEACCU Conference diakhiri dengan refleksi yang dilakukan oleh mahasiswa peserta ASEACCU sesuai dengan tema utama yaitu “Catholic Education and Peace Initiatives”. Dengan antusias, Irfan Aditya Setyadji, delegasi mahasiswa Unika Soegijapranata, memimpin refleksi kelompok untuk meneguhkan peran mereka sebagai mahasiswa dalam inisiasi perdamaian baik di lingkup kampus, masyarakat luas dan lingkungan sekitar. Seluruh mahasiswa peserta ASEACCU dengan komitmen dan semangat yang tinggi turut menyampaikan seruan perdamaian dari Hiroshima.
Serah Terima Jabatan Ormawa FHK SCU
Fakultas Hukum dan Komunikasi (FHK) Soegijapranata Catholic University (SCU) melaksanakan Serah