Baru-baru ini kembali tiga mahasiswa dari Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unika Soegijapranata mendapat kesempatan untuk studi di Providence University, Taichung City, Taiwan selama satu semester.
Ketiga mahasiswa FBS tersebut adalah Steven Fernanda Soesilo dari prodi (program studi) Englishpreneurship, serta Christian Abiyoga Purnomo dan Kidung Pelangi keduanya dari prodi Sastra Inggris.
Ketiga mahasiswa tersebut mendapat kesempatan transfer kredit ke luar negeri melalui beasiswa yang ditawarkan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen Belmawa) Ristekdikti di FBS Unika Soegijapranata.
Dalam wawancara singkat dengan ketiga mahasiswa, diketahui bahwa para mahasiswa tersebut pada awalnya mendapat tawaran dari fakultas tentang informasi program transfer kredit ke Taiwan pada awal Mei 2019. Kebetulan saat itu sedang berlangsung seleksi FLASH (Faculty Language and Arts Shine) 2019 yang merupakan ajang seleksi SOTY (Student Of The Year) tingkat fakultas untuk selanjutnya akan dikompetisikan di tingkat Universitas serta penyeleksian Business Project 2019.
“Yang mendapat tawaran saat itu ada empat mahasiswa yaitu yang menjadi candidate FLASH 2019 tapi yang merespon hanya kami bertiga, dan selanjutnya kami diminta mengajukan porposal yang ditujukan ke Belmawa dan baru minggu lalu kami mendapat jawaban bahwa porposal kami diterima dan akan mendapat kesempatan beasiswa untuk program transfer kredit ke Providence University, Taichung City, Taiwan, ” ujar Steven.
“Dalam program transfer kredit ini setelah kami bandingkan antara mata kuliah yang ditawarkan di Unika dengan di Providence University, ternyata ada beberapa mata kuliah yang saling menyambung seperti mata kuliah Translation dan Interpretation, serta beberapa mata kuliah lain. Atas pertimbangan tersebut kami memilih mata kuliah yang sama atau hampir mirip yang ditawarkan di dua universitas ini,” sambung Steven.
Sedang Christian juga menambahkan bahwa dalam program transfer kredit ke Providence University ini mereka bertiga akan mengambil 12 SKS dalam satu semester, mengingat banyaknya aktifitas lain yang juga harus diikuti selama transfer kredit di Taiwan.
“Kami juga ditawari kuliah bahasa Mandarin, selain itu ada juga beberapa dari kami akan melakukan survei untuk penulisan skripsi kami, serta aktifitas lainnya, sehingga dengan pertimbangan itu kami putuskan untuk menempuh 12 sks saja,” ucap Christian.
“Disamping itu, penawaran beasiswa transfer kredit ke luar negeri ini bagi saya merupakan peluang untuk meng-explore kemampuan dan keahlian saya sesuai dengan bidang ilmu saya tekuni, serta menambah wawasan dan jaringan. Tentunya dengan harapan suatu saat akan berguna untuk masa depan saya kelak setelah lulus studi.”
Sementara Kidung Pelangi yang merupakan satu-satunya sosok putri dari tiga mahasiswa ini juga memberikan respon senada.
“Profesi yang akan saya geluti setelah lulus nanti adalah penulis novel, maka tawaran transfer studi ke Taiwan ini bagi saya juga merupakan peluang untuk menjelajah belahan dunia lain, yang tentunya memiliki kultur dan budaya serta suasana yang berbeda dengan di Indonesia,” jelasnya.
“Harapan saya selain mengikuti transfer studi, saat di Taiwan nanti saya akan mendapat ide untuk menulis sebuah novel,” tutup Kidung. (fas)
DKV SCU Bicara Strategi Komunikasi Visual, Tekankan Pendekatan Etika dalam Proses Kreatif
Menggandeng PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express), Program Studi