“ Harapan masyarakat terhadap perguruan tinggi makin tinggi dan itu membuat perguruan tinggi harus bekerja lebih keras. Dalam renstra 2009-2014, harapan masyarakat terhadap perguruan tinggi adalah sebagai agen pendidikan dan agen penelitian. Kemudian dalam renstra 2015-2019 mensyaratkan perguruan tinggi diharapkan dapat mendidik menjadi agen pentransfer kebudayaan, pengetahuan, dan teknologi, yang selanjutnya menjadi agen pembangunan ekonomi. Di samping itu perlu diketahui adanya gap yang sangat besar antara belanja Research & Development (R&D) pemerintah dan swasta, yang mungkin disebabkan kurangnya minat sektor swasta dalam melakukan kegiatan R&D, yang diduga kuat karena belum didukung dengan Insentif untuk R&D seperti di negara maju” demikian ungkap Prof. Ocky Karna Radjasa sebagai Direktur Riset dan Pemberdayaan Masyarakat Kemristekdikti dalam acara Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh LPPM Unika Soegijapranata yang bertajuk ” Arah Kebijakan Nasional tentang Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat dan Implikasinya bagi Perguruan Tinggi: Peluang dan Tantangan” yang diselenggarakan pada hari Kamis (17/12) bertempat di ruang Theater lantai 3 Gedung Thomas Aquinas.
Dalam seminar tersebut turut hadir sebagai pembicara lainnya adalah Prof. Dr. Kadarsah Suryadi, DEA sebagai Rektor ITB dan salah satu wakil perusahaan industri, Ir. Adi Susanto selaku Direktur Riset PT Hartono Istana Teknologi, serta Rektor Unika Soegijapranata Prof Dr. Y. Budi Widianarko, M.Sc.
Seminar ini dihadiri oleh berbagai kalangan dari Dosen maupun umum, dan dimoderatori oleh ketua LPPM Unika Soegijapranata Prof. Andreas Lako M. Si.
Rasio Aplikasi Paten
Lebih lanjut Prof. Ocky menjelaskan tentang rasio aplikasi paten/satu juta penduduk di Indonesia masih sangat rendah di bandingkan dengan negara ASEAN lainnya, seperti misal : Indonesia sebesar 0,1 sementara negara Malaysia sudah 12,0. Dalam publikasi Indeks Scopus di negara-negara Asean, peringkat pertama tetap diduduki oleh Malaysia dengan 25.000 publikasi, sedangkan untuk Indonesia masih sekitar 5.000 publikasi. Untuk diketahui, scopus sendiri adalah sebuah pusat data terbesar di dunia yang mencakup puluhan juta literatur ilmiah yang terbit sejak puluhan tahun yang lalu sampai saat ini.
Setelah mendapat pemaparan dari Prof. Ocky, dilanjutkan presentasi mengenai kinerja dan sistem yang ada di Institut Teknologi Bandung, Oleh Prof. Kadarsah. Dalam presentasinya, Prof. Kadarsah menjelaskan hal-hal yang sudah diterapkan di kampusnya. Lebih lanjut beliau juga menjelaskan konsep yang sudah dan akan diterapkan dalam ITB.
” Kami memiliki keinginan untuk menjadi Towards Entrepreneurial University dengan 3 motto yakni Excellent in teaching, Excellent in research, Excellent in innovation. Meskipun berfokus pada riset, namun jangan melupakan proses pembelajaran karena output yang dihasilkan nanti adalah para profesional yang siap terjun dalam masyarakat. Serta kami ingin berusaha untuk menciptakan teknologi tepat guna yang kelak bisa bermanfaat bagi masyarakat” jelas Prof. Kadarsah
Prof. Budi Widianarko selaku Rektor Unika pun menyampaikan hal yang sama dengan penuturan Prof. Ocky dan Prof. Kadarsah.
“Perguruan Tinggi bukan hanya sekedar research powerhouse. Namun PT juga memiliki mandat untuk berkontribusi dalam penciptaan modal sumber daya manusia (human capital creation) dan pembentukan kepemimpinan (provision of leadership) serta transformasi masyarakat. Di Unika, kami membuat konsep sebagai rumah belajar dan saat ini Unika sudah berhasil naik cluster dari cluster madya menjadi cluster utama” jelas Prof. Budi
Selain dari pakar pendidikan, dalam kegiatan seminar ini juga hadir perwakilan perusahaan sebagai pelaku riset diluar pemerintah dan perguruan tinggi, yang disampaikan oleh Ir. Adi Susanto sebagai Direktur Riset PT Hartono Istana Teknologi, yang memperkenalkan brand perusahaan yaitu Polytron, sekaligus pula menjelaskan harapan dari perusahaan sebagai bagian dari masyarakat kepada Perguruan Tinggi sebagai mitra perusahaan dalam membangun kerjasama di bidang riset di masa yang akan datang. (Ign)
Serah Terima Jabatan Senat Mahasiswa FAD SCU Periode 2023/2024
Senat Mahasiswa Fakultas Arsitektur dan Desain (SMF-AD) Soegijapranata Catholic University