Sebagai kelanjutan dari upaya Unika Soegijapranata untuk menciptakan kampus bersih bebas narkoba, maka pada Kamis, 2 Juni 2016 telah diadakan kegiatan tes urine terhadap 6 mahasiswa Unika, bertempat di ruang merah gedung Maikael lantai 3, Unika Soegijapranata.
“Membangun kesadaran agar kampus Unika bebas dari narkoba telah kita lakukan dengan beberapa kegiatan, salah satunya adalah tes urine yang sekarang kita lakukan sekarang ini secara acak dan berkisambungan” jelas Lita Widyo Hastuti, S.Psi., M.Si sebagai Wakil Rektor III bidang kemahasiswaan Unika.
“Tes Narkoba yang kita lakukan ini adalah tes narkoba yang pertama dan untuk selanjutnya akan dilakukan terus secara berkesinambungan dengan metoda random sampling yang kita lakukan secara acak diambil dari kelas-kelas di fakultas-fakultas yang ada di Unika,” imbuhnya.
Kegiatan tes narkoba ini dilakukan oleh tim yang dibentuk di bawah koordinasi Wakil Rektor III bidang kemahasiswaan yang terdiri dari psikolog, dokter dan petugas lapangan dengan dibantu satuan pengamanan kampus.
Ketua tim tes narkoba, Indra Dwi Purnomo, S.Psi., M.Psi., menjelaskan,”Latar belakang kegiatan tes narkoba ini, didorong oleh keprihatinan dari Wakil Rektor III yang melihat bahwa angka pengguna narkoba di Indonesia semakin tinggi sehingga pihak kampus melalui Wakil Rektor III berinisiatif untuk secara mandiri membantu program pemerintah sekaligus mencoba membentengi lingkungan Unika Soegijapranata dari pengaruh narkoba dengan test urine terhadap para mahasiswa Unika yang diambil secara acak dari kelas – kelas di masing-masing fakultas di Unika secara periodik dan terus menerus”tuturnya.
Saat ditanya tentang hasil tes narkoba yang telah dilaksanakan, Indra menjelaskan ”Hasil tes narkoba yang pertama ini negatif semua. Jadi tadi ada enam mahasiswa yang kami ambil secara acak dari kelas-kelas Fakultas Psikologi dan Fakultas Hukum dan Komunikasi, ternyata keenam mahasiswa tersebut hasilnya negatif” tandasnya.
“Namun seandainya memang ditemukan ada yang positif menggunakan narkoba, maka pihak Universitas akan membantu untuk penanganan lebih lanjut. Kita akan assessment, kita akan cek bagaiman pengunaannya, orang ini butuh terapinya seperti apa, kita akan berikan list dimana saja mereka akan memperoleh bantuan penanganan. Atau dengan kata lain kita akan memfasilitasi penanganan rehabilitasinya,”pungkasnya. (Fys)
DKV SCU Bicara Strategi Komunikasi Visual, Tekankan Pendekatan Etika dalam Proses Kreatif
Menggandeng PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express), Program Studi