Berdasarkan data jumlah wirausahawan tingkat ASEAN, Indonesia ditempatkan di posisi paling kerdil dengan presentase 3% pada tahun 2017. Rendahnya jumlah wirausaha di Indonesia turut mendorong Kementerian Koperasi dan UMKM untuk mengadakan pelatihan kewirausahaan di tingkat universitas, tak terkecuali bagi mahasiswa Unika Soegijapranata guna meningkatkan jumlah wirausahawan secara masif. Untuk itu, Kementerian Koperasi dan UMKM mengajak Unika Soegijapranata beserta 58 perguruan tinggi lainnya di sembilan provinsi Indonesia mengawali kerjasama melalui penandatanganan nota kesepahaman pada hari Selasa (6/3) bertempat di TV Bali, Denpasar – Bali.
Tidak hanya berhenti di penandatangan nota kesepahaman, kerjasama juga dilanjutkan dengan pemberian pelatihan kewirausahaan di 9 propinsi Indonesia selama 4 hari dari Selasa (6/3) hingga Sabtu (10/3), yang untuk workshop kewirausahaan mahasiswa Jawa Tengah dilaksanakan di Hotel Pandanaran.
“Pemilihan Unika Soegijapranata sebagai salah satu universitas penggerak kewirausahaan berawal dari peran Semarang TV (salah satu channel jaringan Bali TV di sembilan provinsi Indonesia). Berdasarkan pandangannya di Jawa Tengah khususnya Kota Semarang, Unika Soegijapranata merupakan salah satu universitas yang memiliki jumlah mahasiswa terbanyak. Selain itu, dari besarnya jumlah mahasiswa tersebut juga dibarengi dengan tingginya minat mahasiswa dalam berwirausaha. Dalam nota kesepahaman tersebut, Kementerian Koperasi dan UKM menggalakkan semangat bersama guna menggerakkan semangat berwirausaha di universitas” jelas Dr. Chatarina Yekti Prawihatmi, S.E, M.Si yang hadir sebagai wakil delegasi Unika dalam penandatanganan kesepahaman.
Unika Kirim 30 Mahasiswa
Menurut keterangan Yekti, dalam pelatihan tersebut, Unika mengirimkan perwakilannya sebanyak 30 mahasiwa yang telah memiliki usaha yang kemudian diseleksi hingga tersisa 16 mahasiswa Unika yang sedang mengikuti pelatihan kewirausahaan. Dalam mengikuti pelatihan tersebut, mahasiswa tampak antusias menerima materi yang disampaikan karena biasanya para mahasiswa mencoba memulai usaha tanpa dibekali konsep yang cukup. Sedangkan dalam pelatihan ini, mahasiswa dibekali konsep dalam berwirausaha seperti bagaimana membuat rancangan bisnis (business plan) dan bagaimana membuat proposal guna pengajuan pendanaan. Dari pelatihan tersebut, masing-masing model bisnis mahasiswa akan diseleksi hingga diperoleh 20 mahasiswa untuk dikompetisikan. Yekti juga menambahkan bahwa pelatihan tersebut akan diadakan secara berkelanjutan di tiap tahunnya.
“Dari 30 perwakilan mahasiswa tersebut, Fakultas Ekonomi dan Bisnis paling banyak mengirimkan delegasinya dalam pelatihan tersebut sebanyak 10 mahasiswa. Selain itu juga terdapat mahasiswa yang berasal dari Progdi Teknologi Pangan, Progdi Sastra, dan Progdi Ilmu Komputer. Banyaknya perwakilan mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis dapat dimaklumi karena mereka memperoleh mata kuliah kewirausahaan dan kebetulan saya mengampu mata kuliah tersebut. Pada mata kuliah kewirausahaan semester lalu, saya membentuk komunitas kewirausahaan dengan slogan Ecopreneurship (kewirausahaan berbasis lingkungan). Mahasiswa Progdi Teknologi Pangan juga mendapat pelatihan kewirausahaan melalui mata kuliah Kelompok Bisnis sedangkan mahasiswa Progdi Sastra juga memperoleh mata kuliah businesspreneurship” jelas Yekti.
UPT Kewirausahaan Unika
“Dengan adanya komitmen Kementerian Koperasi terhadap kewirausahaan di waktu mendatang, Unika akan semakin serius dengan mengangkat pejabat khusus UPT kewirausahaan yang akan menangani kewirausahaan mahasiswa dengan tujuan untuk menumbuhkan, mengembangkan, memberi fasilitas, dan mendampingi mahasiswa wirausaha. Nantinya UPT Kewirausahaan akan memberikan pelatihan, mengadakan studi banding, bahkan bisa jadi akan membentuk suatu inkubator bisnis (bisnis yang ditangani secara profesional oleh mahasiswa sendiri), sehingga kita bisa membuat toko yang akan memasarkan produk-produk hasil buatan mahasiswa itu sendiri” tutup Yekti. (Cal)
Internship Fair FIKOM SCU: Jembatan Mahasiswa Menuju Dunia Industri
Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) Soegijapranata Catholic University (SCU) secara rutin