Sahabat Psikologi (Sapsi) merupakan lembaga yang bernaung langsung di bawah Wakil Dekan III Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata dimana lembaga ini bertugas memberikan bantuan layanan konseling untuk mahasiswa Fakultas Psikologi yang memiliki masalah dalam bidang akademik maupun masalah-masalah lain yang sering dihadapi oleh para mahasiswa selama masa studinya. Dan dalam rangka memperkenalkan Sahabat Psikologi kepada mahasiswa baru Fakultas Psikologi angkatan 2017, Sapsi mengadakan seminar dengan tema “Kids Zaman Now” dengan menghadirkan Christine Wibowo, S.Psi, M.Si sebagai pembicara.
Yustinus Agrin W selaku ketua panitia mengungkapkan, “Di era sekarang ini, banyak banget fenomena anak-anak muda zaman sekarang yang di publish negatif. Kita tahu sendiri ada kasus pembunuhan hanya karena masalah bedak. Selain itu, banyak juga anak-anak yang udah mulai kenal dengan dunia seks. Kenapa hanya sisi-sisi negatif yang di publish? Sementara sisi-sisi positif anak muda zaman sekarang kan juga banyak dan itu masih sedikit sekali yang di publish. Di seminar ini, dengan tema “Kids Zaman Now” ini, kita berharap dapat memberikan kesadaran pada teman-teman, apa sih potensi-potensi yang teman-teman miliki yang dapat dikembangkan di era milenial ini,” jelas Yustinus terkait latar belakang penentuan tema seminar ini.
Tantangan Generasi Z
Dalam acara seminar ini, Christine selaku pembicara banyak mengupas tentang generasi Z yang merupakan generasi yang serba digital di sesi pertamanya, “ Pada dasarnya, setiap masa memiliki tantangan tersendiri, termasuk anak-anak di masa sekarang atau yang lebih dikenal sebagai anak-anak generasi Z. Dan Semua yang ada di dunia ini bersifat netral, tergantung seberapa mampu kita menunggangi semua yang ada agar menjadi positif atau negatif. Jadikan hal-hal yang ada di zaman sekarang sebagai kuda agar kita dapat maju lebih cepat,” ujar Christine dalam sesi pertama seminar.
Sedangkan pada sesi kedua, ada beberapa hal penting yang disampaikan oleh Christine yaitu bagaimana cara generasi Z mengenali potensinya dan membuat dirinya berkembang. Caranya adalah dengan membuat orang lain dapat melihat hasil yang tampak, yaitu buah dari perilaku kita. Untuk bisa menghasilkan buah, tentunya kita perlu memiliki biji, yaitu potensi diri kita yang unik.
“Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menanam biji, yaitu mau mendengarkan pendapat orang lain dan mau melakukan upgrade dan update untuk selalu menyesuaikan diri dengan lingkungan. Hal kedua adalah ditanam dalam satu tempat, yang berarti kita harus memiliki satu hal yang kita kuasai secara mendalam dan mau bekerja sama dengan orang lain. Setelah itu, hal yang tak kalah penting untuk membuat kita dapat menghasilkan buah adalah memilih tanah yang subur, artinya memilih teman yang dapat mendukung kita. Masa depan dapat nampak dari siapa teman-teman yang berada di sekitar kita. Dalam berinteraksi dengan banyak orang, terkadang kita menemui konflik sehingga orang-orang yang berkonflik perlu melihat ke dalam masalah yang sama, melihat ke posisi yang sama agar dapat saling mengerti maksud dari masing-masing pihak dan menemukan penyelesaian masalah. Beberapa hal mungkin dirasa penting untuk diselesaikan, tapi yang perlu diingat adalah kita perlu fokus pada apa yang penting walaupun tidak genting. Seperti misalnya, menentukan rencana ke depan yang akan kita lakukan meskipun waktu yang kita lalui masih panjang,” tegasnya.
“Setelah berusaha, semua akan terjadi pada waktunya, waktu kita yang tepat. Tentukan target apa yang harus kita capai. Setelah menanam biji, menyelesaikan konflik, maka kita dapat berbuah. Upgrade dan update dirimu,” tutup Christine pada sesi keduanya.
Usai seminar, Gracia Sondang sebagai salah satu peserta seminar mengungkapkan kesannya, “Setelah mengikuti seminar ini, saya jadi lebih mengerti bagaimana harus bertindak untuk mengembangkan potensi, bagaimana membangun relasi dengan orang lain, baik yang lebih tua, muda, ataupun dengan teman sebaya,” ucapnya.
Jadi, segera kenali potensi dirimu, upgrade dan update dirimu supaya dapat berbuah. Acara yang dimulai tepat pukul 08.00 WIB ini, diadakan pada hari Sabtu (10/3) di ruang Teater Gedung Thomas Aquinas Unika Soegijapranata dan diikuti oleh sekitar 126 peserta mahasiswa yang mayoritas adalah angkatan 2017, Fakultas Psikologi Unika. (SF)
Internship Fair FIKOM SCU: Jembatan Mahasiswa Menuju Dunia Industri
Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) Soegijapranata Catholic University (SCU) secara rutin