Lagu “Bangun Pemudi Pemuda” ciptaan A. Simanjuntak menutup perayaan Ekaristi Sumpah Pemuda dilaksanakan di Kapel Ambrosius Akpol, Jumat (28/10). Suara merdu nan mantap dari para mahasiswa Unika Soegijapranata dan Taruna Akpol membuat merinding.
“Bangun pemudi pemuda Indonesia/ Tangan bajumu singsingkan untuk Negara/ Masa yang akan datang kewajibanmu lah/ Menjadi tanggunganmu terhadap nusa/ Menjadi tanggunganmu terhadap nusa. // Sudi tetap berusaha jujur dan ikhlas/ Tak usah banyak bicara trus kerja keras/ Hati teguh dan lurus pikir tetap jernih/ Bertingkah laku halus hai putra negri/ Bertingkah laku halus hai putra negri.//”
Campus Ministry Unika Soegijapranata bekerja sama dengan Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) memperingati hari Sumpah Pemuda ke-88 dengan Misa Bareng. Perayaan Misa (Ekaristi) ini dipimpin Rama Yohanes Gunawan Pr, kepala Campus Ministry ini. Koor dan musik dari Campus Ministry. Petugas misdinar dan lektor dari Taruna Akpol. Doa umat kolaborasi dari Unika dan Akpol.
Peristiwa sejarah kongres Sumpah Pemuda merupakan suatu pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928. Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai wakil organisasi kepemudaan yaitu: Jong Java, Jong Batak, Jong Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, dsb serta pengamat dari pemuda tiong hoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie.
Dalam homilinya, Rama Gunawan menantang para mahasiswa dan taruna apakah ada yang masih hafal rumusan sumpah pemuda. Ada yang bisa menjawab benar, ada yang setengah benar. Lalu, Rama Gunawan mengajak untuk mengikrarkan isi sumpah pemuda itu bersama-sama.
Isi sumpah pemuda itu, yaitu: Satu, Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah yang Satu, Tanah Indonesia. Dua, Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa yang Satu, Bangsa Indonesia. Tiga, Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia.
Lebih lanjut, Rama Gunawan menguraikan, “Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia untuk pertama kali. Lagu itu diciptakan oleh W.R. Soepratman. Dan dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928 di Surat kabar Sin Po dengan mencantumkan teks yang menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan”.
Misa Sumpah Pemuda itu bertepatan dengan Pesta dua rasul Yesus, yaitu Santo Simon Zelot dan Santo Yudas Tadeus. Keduanya meninggal sebagai martir di Persia (kini: Iran). “Simon disebut Zelot, artinya yang rajin, yang fanatik menaati hukum Taurat. Yudas disebut Tadeus, artinya yang berani. Ia pelindung orang-orang yang mengemban tugas yang sulit. Mari kita mohon bantuan kedua rasul Yesus ini agar kita menjadi generasi muda yang rajin dan berani untuk menghadapi tantangan hidup beriman zaman ini”, tutur Rama Gunawan.
Hadir pula saat itu Kombes Pol Drs. Alloysius Liliek Darmanto, Kabid Humas Polda Jawa Tengah. Seusai misa ada sambutan dari pihak Akpol yang disampaikan Bapak Bambang selaku Pembina Taruna Akpol. “Ini kerinduan kami sejak setahun lalu bisa misa bersama dengan teman-teman mahasiswa Unika. Kami berharap ke depan misa bersama seperti bisa rutin kita laksanakan tiga bulan sekali”, harap Bapak Bambang. # CM
Foto lainnya ada disini