Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unika Soegijapranata bekerja sama dengan Yayasan SHEEP Indonesia (YSI) untuk mengadakan Diskusi Strategi Advokasi pada Selasa (05/07) di R. Rapat, Gd. Mikael lantai 4, Unika Soegijapranata. Kegiatan ini dihadiri oleh Yayasan SHEEP Indonesia, para pakar dan perwakilan lembaga swadaya masyarakat (Non-Governmental Organization) dari Kab. Kepulauan Mentawai (Prov. Sumatera Barat), Kab. Kupang (Prov. NTT), Kab. Sabu Raijua (Prov. NTT).
Yayasan SHEEP Indonesia (YSI) merupakan organisasi non profit yang memiliki mandat pemberdayaan masyarakat marjinal, saat ini YSI sedang menjalankan Proyek Kemandirian Sistem Pangan Lokal Berkelanjutan di Mentawai, Kupang dan Sabu Raijua (Sustainable Self Reliance Local Food System in Mentawai, Kupang and Sabu Raijua). Salah satu tujuan program ini untuk mendorong pemerintah Desa dan Kabupaten memiliki kebijakan yang melindungi dan mendukung kemandirian sistem pangan lokal yang responsif gender. Sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan staf lapangan dalam memahami dinamika dan strategi advokasi, maka YSI menggandeng Unika Soegijapranata yang dianggap mampu dan mempunyai pakar serta concern pada Ketahanan Pangan untuk mengadakan Diskusi Strategi Advokasi Kebijakan.
Diskusi advokasi kebijakan ini harapannya menjadi salah satu media bertukar pendapat mengenai dinamika advokasi yang terjadi di setiap wilayah dampingan YSI dan memberikan gambaran serta pemahaman staf mengenai strategi seperti apa yang sesuai dengan konteks dan dinamika di setiap wilayah dampingan. Dalam diskusi ini banyak berbicara mengenai kebijakan publik agroekonomi tentang ketahanan pangan bersama para pakar.
Unika Soegijapranata diwakili oleh tiga orang pakar dari tiga bidang yang berkaitan dengan program dan diskusi ini yakni Yovita Indrayati SH Mhum yang melihat dari sisi hukum, Drs Andreas Pandiangan Msi dari sisi kebijakan publik dan Rudi Elyadi SE MM dari segi ekonomi. Selain hadir pula pakar dari Universitas Diponegoro, Hendra Try Ardianto SIP MA.
Setelah berdiskusi dengan para pakar, harapannya dapat semakin menajamkan program yang akan mereka usung dan terapkan di daerah masing-masing. Selain itu juga menjadi langkah awal yang menginisiasi untuk kemudian terbentuk kerjasama lainnya. Serta diskusi lanjutan bersama para pakar.
Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Y Trihoni Nalesti Dewi SH Mhum mengatakan “Ini merupakan bagian dari karya perutusan. Kami dianugrahi talenta yang perlu untuk kami berikan kepada masyarakat. Ini merupakan kesempatan yang baik bagi kami untuk menghadirkan perutusan Unika Soegijapranata di tengah masyarakat melalui talenta yang kami miliki. Sehingga kehadiran Unika Soegijapranata bisa benar-benar dirasakan, bermakna dan dapat memberikan manfaat sesuai yang masyarakat butuhkan” ucapnya.
Talenta Pro Patria et Humanitate!