Berawal dengan menjalani pelatihan pada Training Centre (TC) selama 1 tahun, Tim Basket Putri Jawa Tengah menseleksi banyak pemain serta meloloskan 12 pemain, 4 diantaranya dari Unika Soegijapranata dan merupakan tim inti yaitu: Mariam Ulfah (NIM 13.23.0032), Yuni Anggraeni (NIM 13.23.0031), Ratnani Ayu Pertiwi (NIM 15.M1.0078), dan Dyah Lestari (NIM 16.M1.0059).
PON XIX cabang olahraga basket diselenggarakan pada tanggal 18-28 September 2016 di GOR C-tra Arena Bandung. Langkah Tim Putri Jateng kurang mulus, sebab tim mendapatkan pool yang berisikan 5 tim.
Pertemuan pertama pada Minggu 18 Sep 2016 berhasil mengalahkan Sulawesi Utara dengan skor 80-32.
Pertandingan kedua pada Selasa 20 Sep 2016 melawan Sumatera Utara cukup membuat Tim Putri Jateng khawatir mengingat bulan Agustus yang lalu pada kejuaraan basket Koni di Kota Medan mereka bertemu di final, dan hampir kalah (menang selisih 6 poin). Pada pertemuan kali ini mereka berhasil mengalahkan Sumatera utara dengan skor 68-31.
Pertemuan ketiga, Kamis 22 Sep 2016 Tim Putri Jateng berhasil mengalahkan Papua dengan skor 97-51.
Pertandingan keempat Sabtu 24 Sep 2016 Tim Putri Jateng berhasil mengalahkan Kalimantan Selatan 65-31.
Untuk mendapatkan tiket semifinal harus menghadapi Bali pada Minggu 25 Sep 2016. Pertandingan berjalan alot namun dengan kesabaran Tim Putri Jateng berhasil menundukkan Bali dengan skor 58-42.
Semifinal pada Selasa 27 Sep 2016 Tim Putri Jateng bertemu dengan Jawa Timur, yang mana pada bulan Mei lalu Tim Putri Jateng dikalahkan Jatim pada Piala Walikota Surabaya dengan skor 55-51. Setelah melakukan evaluasi dan improve, Tim Putri Jateng berhasil mengalahkan Jatim dengan skor 62-55.
Walaupun tiket ke final sudah aman, Tim Putri Jateng harus menghadapi Tim DKI Jakarta. Di partai final, pada Quarter 1 diperoleh skor 10-20, Quarter 2 diperoleh skor 25-27, Quarter 3 diperoleh skor 33-34, Quarter 4 Tim Putri Jateng mampu membalikkan keadaan dan berhasil menjadi juara dengan skor 52-46.
Tim Putri Jateng mengulang keberhasilannya pada PON XVIII 4 tahun yang lalu di Riau, dimana setelah 32 tahun tidak mendapatkan medali di ajang PON. Yuni dan Ulfah berhasil mempertahankan emas yang sudah didapat pada PON XVIII 2012 di Riau. “Emas ini merupakan emas kedua dan terakhir bagi saya dan Ulfa pada ajang PON. Emas juga menjadi sejarah perbolabasketan, sebab belum ada yang pernah mendapatkan 2 kali emas pada PON yang memberlakukan batasan umur pemain 22 tahun” ungkap Yuni. (bus)