Mahasiswa Fakultas Hukum dan Komunikasi (FHK) Unika Soegijapranata mengikuti ajang kompetisi pencak silat di Gelora USM pada 9 – 11 September 2022. Timotius Bagus Djatmiko merupakan perwakilan FHK yang mampu membawa pulang medali perunggu atau juara 3 tingkat nasional (kalangan remaja) pada ajang “Semarang Pencak Silat: Open Championship 2022”.
Timi, begitu Ia akrab disapa menyampaikan jika sudah menekuni olahraga pencak silat sejak masa putih abu-abu.“Dari tahun 2018 itu, aku sudah ikut ekstrakurikuler pencak silat di SMA PL Don Bosko. Tapi dulu awalnya aku ikut capoeira, cuma karena capoeira itu perlombaannya minim di Kota Semarang, kalau semisal adapun, pasti langsung internasional, cuma bagiku ini tidak efektif untuk meraih prestasi itu dengan sendiri,” ujar laki-laki kelahiran Banten.
Laki-laki kelahiran 2002 ini mengaku bukan pertama kalinya mengikuti kompetisi pencak silat. Melainkan dirinya pernah menjuarai pula dari berbagai kompetisi. Pada tahun 2018 sejak Ia mulai menekuni dunia pencak silat, Timi sempat mendapati juara 3 pada kompetisi Popda (Pekan Olahraga Pelajar Daerah) Jateng dan juara 3 pada Tugu Muda Championship tingkat nasional.
Timi mengaku perjalanan yang Ia lalui untuk berada di titik ini tidaklah mudah. “Awalnya keluarga itu tidak setuju, karena untuk jadwal latihan itu sangat padat. Kalau pas mau ada kompetisi, minimal latihan itu harus setiap hari, itu pun persiapannya 6 bulan sebelum dimulai.” Meskipun demikian, tidak menyurutkan semangat Timi sedikitpun. Ia tetap penuh semangat dan percaya diri untuk menunjukkan kepada orang tuanya bahwa Ia bisa berprestasi dalam bidang pencak silat. Hingga akhirnya kedua orang tua dan keluarganya memberikan dukungan penuh.
Setelah mengikuti ajang kompetisi pencak silat, Timi saat ini akan terus berusaha meyakinkan kepada teman-temannya kampus bahwa pencak silat dapat menjadikan wadah prestasi. Selain itu, Ia juga sedang berencana untuk membentuk Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) pencak silat di Unika Soegijapranata. Melalui rencana yang diungkapkan Timi pun juga senada dengan Rika Saraswati S.H., CN., M.Hum. PhD.
“Karena untuk menjadi UKM itu harus berkegiatan dua bulan terlebih dahulu, dan minimal yang mengikuti ada lima belas mahasiswa. Maka dengan adanya Timi yang berprestasi ini, harapannya semoga UKM pencak silat bisa dapat segera terbentuk,” ucap dosen hukum itu yang nantinya akan menjadi pendamping UKM pencak silat. (Dim)