Fakultas Kedokteran Unika Soegijapranata pada Selasa (17/5) telah menerima kunjungan dari Konsil Kedokteran Indonesia dalam rangka Visitasi dan Monev Program Studi Pendidikan Dokter, di Kampus II IPC BSB.
Tim Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) yang terdiri dari Ketua KKI dr Putu Moda Arsana SpPD-KEMD FINASIM, Ketua Divisi Pendidikan KKI Prof Dr dr Bachtiar Murtala Sp Rad (K), Anggota Divisi Pendidikan KKI dr Mariatul Fadilah MARS Sp KKLP PhD, Analis Kebijakan Ahli Muda drg Erly Novita dan Administrator Kesehatan Ahli Muda Solihin SKM, diterima oleh Rektor Unika Soegijapranata Dr Ferdinandus Hindiarto SPSi MSi, yang didampingi para Wakil Rektor, Ketua Umum Pengurus dan Ketua Dewan Pengawas Yayasan Sandjojo, serta Dekan Fakultas Kedokteran dr Indra Adi Susianto MSi Med Sp OG.
Dalam sambutannya Dr Ferdinand selaku Rektor Unika menyambut baik kunjungan visitasi dari tim KKI dan berharap Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Unika semakin baik ke depannya.
“Sudah cukup lama kami menyiapkan Fakultas Kedokteran di Unika Soegijapranata. Dengan dukungan dari Yayasan Sandjojo sejak era kepemimpinan Prof Magdalena Sidhartani merintis hingga era Dr Agus Suryono selaku Ketua Umum Yayasan Sandjojo saat itu, baru impian memiliki Fakultas Kedokteran terwujud dengan keluarnya izin operasional Fakultas Kedokteran Unika Soegijapranata,” tutur Dr Ferdinand.
Komitmen dari Rektorat dan Yayasan juga ditunjukkan dengan sangat kuat, salah satunya dengan tersedianya bangunan atau gedung Fakultas Kedokteran di kawasan BSB City. Untuk periode berikutnya akan didirikan pula fasilitas lain untuk melengkapi Fakultas Kedokteran yaitu akan didirikannya gedung II dan Rumah Sakit Sandjojo pada tahun 2023 yang diharapkan selesai pembangunannya pada tahun 2025.
Semoga proses visitasi dapat berlangsung lancar dan diharapkan visitasi ini menjadi proses belajar untuk semakin menyempurnakan sehingga Fakultas Kedokteran Unika Soegijapranata akan menjadi semakin baik, lanjutnya.
Sementara dr Putu Moda Arsana selaku Ketua KKI juga berharap FK Unika bisa berkembang dan mengikuti perkembangan teknologi ke depan.
“Kemajuan teknologi saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat, termasuk dalam dunia kedokteran juga akan menghadapi dunia digital yang sangat luar biasa,” ungkap dr Putu Moda Arsana.
Salah satu dari kemajuan teknologi itu, ke depan kita akan berhadapan dengan big data. Jadi tantangan ke depan yang menjadi perhatian dari KKI adalah meminimalkan kesalahan diagnosa dengan menyertakan teknologi yang semakin berkembang pula di dunia kedokteran.
Salah satu contohnya adalah ECG, yaitu dari membaca pola detak jantung sudah bisa diketahui diagnosanya, meskipun oleh dokter masih dikonfirmasi dengan pembelajaran yang didalaminya. Demikian pula saat hasil pemeriksaan darah lengkap, maka dengan menyertakan teknologi akan diketahui hasil-hasilnya.
Oleh karena itu, saya berharap mumpung FK Unika masih semester enam, perlu menyertakan artificial intelligence sejak awal dalam pembelajarannya. Namun demikian juga jangan semata-mata tergantung dengan teknologi, sebab pembelajaran secara manual juga tetap diperlukan sebagai pembelajaran dalam kondisi tertentu, jelas dr Putu Moda Arsana.
“Saya sebagai Ketua KKI bertugas memberikan tantangan ke depan untuk bisa memperbaiki diri dan melompat ke depan dengan harapan FK Unika bisa menjadi trendsetter, bukan menjadi follower. Sebab era MEA 2025 sudah akan dibuka, dan kita harus siap menghadapi persaingan secara global,” tandasnya. (FAS)