Unika Soegijapranata melakukan Serah Terima Tugas Pelayanan (SERTUPEL) pada tanggal 12 Agustus 2022. Serah Terima Tugas Pelayanan ini adanya pemindahan tugas pelayanan dari Romo Aloysius Budi Purnomo kepada Romo Sebastianus Prasetya Aditama Nagara Pr, dilakukan di Kapel Ignatius Unika Soegijapranata Semarang.
Romo Sebastianus Prasetya atau yang akrab disapa dengan Romo Pras ini merupakan Romo yang berasal dari Klaten yang lahir pada tanggal 21 Desember 1988. Romo Pras ditahbiskan pada tahun 2018, setelah melakukan tahbisan beliau ditugaskan di Paroki Santo Pius X Karanganyar (Solo) selama tiga tahun. Setelah ditugaskan di Paroki Santo Pius Karanganyar Romo Pras dipindahkan ke Paroki Santo Petrus Krisologus Bukit Semarang Baru (BSB). Kemudian belum sampai satu tahun ditugaskan di Paroki Santo Petrus Krisologus BSB. Romo Pras mendapatkan panggilan untuk meneruskan perutusan Romo Aloysius Budi untuk melakukan pelayanan di Campus Ministry Unika Soegijapranata Semarang.
“Saya mendapatkan panggilan dari Bapak Uskup untuk meneruskan Romo Budi di Campus Ministry. Rasanya deg-degan karena akan menjadi referensi bagi setiap civitas academika, biasanya bertemu dengan umat secara umum. Sekarang berhadapan langsung dengan para akademisi, dosen dan tenaga kependidikan serta mahasiswa, jadi rasanya deg-degan.” ucap Romo Pras.
Romo Pras sendiri berpegang pada semangat hidup bahwa Tuhan yang memulai perbuatan baik diantara kita, Tuhan juga yang akan menyelesaikannya. Menurut Romo Pras, segala sesuatu yang kita perjuangkan dan kita usahanya selama itu baik, Tuhan yang memulai dalam diri kita, dan Romo Pras percaya bahwa Tuhan sendiri yang akan menyelesaikannya. Pegangan atau semangat hidup yang diemban Romo Pras ini menjadi satu bahan bakar bagi setiap insan untuk terus berpegang kepada Tuhan dan segala sesuatu yang dikerjakan dengan hati yang gembira, penuh kesukacitaan serta percaya bahwa Tuhan turut bekerja, maka segala sesuatunya dapat diselesaikan dengan baik oleh karena Tuhan.
“Percaya seberat apapun tantangannya, sesulit apapun yang akan kita hadapi, Tuhan yang akan menyelesaikannya. Sehingga akan terwujud seperti kata bapak rektor kita yaitu Joyfull seperti kegembiraan, kebahagiaan, dan semangat. Jika kita merasa Tuhan baik pada kita, itu yang akan membangun suatu semangat dan kebahagiaan dalam setiap perjuangan hidup kita” terang Romo Pras.
Sebagai Kepala Campus Ministry Unika Soegijapranata, Romo Sebastianus Prasetya Aditama Nagara Pr menanamkan nilai dari semangat Monsinyur Soegijapranata dan Christianititas. Nilai yang ditanamkan ini menjadi satu nilai mengenai cinta kasih, kejujuran dan keadilan dengan nilai yang universal tanpa membedakan apapun agama dan suku setiap orang. Selain menekankan nilai-nilai mengenai semangat Mgr.Soegijapranata dan Christianititas, Romo Pras juga menekankan satu nilai yang penting khususnya bagi mahasiswa.
“Tetapi tambah satu lagi khusus untuk mahasiswa selain nilai kristiani dan nilai Mgr.Soegijapranata yaitu harus bersikap kritis terhadap dirinya sendiri dan terhadap sekitar” ungkap Romo Pras. Ia juga menambahkan bahwa sebuah kekritisan itu tidak hanya dari ungkapan yang asal berbicara saja, tetapi kritis merupakan sebuah cara untuk melihat sesuatu kebaikan di mana orang-orang itu akan mendapatkan kebaikan itu sendiri. Jadi tidak hanya berdasarkan “menurut saya” saja tetapi sesuai dengan data, kenyataannya seperti apa, dan seharusnya seperti apa. Sehingga jika telah melakukan itu akan berada di titik mengkritisi. Jika hanya sebatas “menurut saya” dan tanpa ada data, kenyataan itu omong kosong.
Selain itu Romo Pras juga menyampaikan harapannya kepada segenap civitas akademika agar Unika Soegijapranata dapat menjadi keluarga yang sungguh membangun satu dengan yang lainnya untuk kampus tercinta ini.”Keluarga itu di dalamnya ada namanya kebersamaan, ada yang namanya cinta kasih dan ada yang namanya Tepo Sliro. Jadi saling mendukung satu dengan yang lainnya tanpa membedakan suku, agama, bahasa atau apapun itu. Karena di dalam kampus Unika Soegijapranata dari berbagai macam golongan, suku, agama dan itu harus dijadikan satu dalam satu keluarga” pungkas Romo Pras. (Kris)