Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) secara mandiri terus dikenalkan pemerintah dan pihak swasta kepada masyarakat umum serta dimungkinkan untuk dipasang sendiri. Kondisi ini mendorong tren pemasangan panel surya di atap rumah terus meningkat, sebab sebagai salah satu pemanfaatan energi terbarukan yang berasal dari sinar matahari yang didapatkan secara cuma-cuma, pemasangan panel surya bisa dilakukan pada berbagai jenis rumah, perkantoran, industri atau bangunan apapun yang memerlukan energi listrik dan ada tempat untuk menginstalnya.
Merespon kebutuhan masyarakat terhadap energi terbarukan yang berasal dari sinar matahari, maka dua Fakultas di Unika Soegijapranata yaitu Fakultas Teknik dan Fakultas Ekonomi & Bisnis melalui program pengabdian kepada masyarakat dengan bantuan hibah pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh RISTEK-DIKTI, telah menerapkan panel surya sebagai alat pembangkit listrik mandiri untuk menghasilkan listrik yang ramah lingkungan dan murah dalam operasional di Dusun Deliksari RW 06 Desa Sukorejo, Kecamatan Gunung Pati, Semarang.
Program pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh Dr Leonardus Heru Pratomo, Prof Slamet Riyadi, Shandy Janifer Matitaputty MSi dan Arifin Wibisomo MT serta mahasiswa Teknik Elektro Unika Soegijapranata ini, bertujuan untuk membantu ketersediaan energi listrik yang ramah lingkungan dan bebas biaya operasional bagi warga Deliksari Dusun Deliksari RW 06 Desa Sukorejo, yang memiliki tingkat ekonomi yang terbatas.
Seperti yang disampaikan oleh Dr Leonardus Heru ketika menyampaikan alasannya memilih Dusun Deliksari RW 06 Desa Sukorejo sebagai lokasi pengabdian,” Warga sering menggunakan balai RW 06 untuk mendukung kegiatan ekonomi, posyandu, rapat RT atau RW dan kegiatan lainnya, dan mayoritas penduduk Deliksari RW 06 Desa Sukorejo memiliki penghasilan yang kurang, tetapi kerukunan tetap terjalin dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki semangat guna meningkatkan kesejahteraan serta kesehatan yang sangat baik, maka Universitas Katolik Soegijapranata Semarang yang terletak tidak jauh dari Deliksari RW 06 (sekitar 3 km) bekerjasama dengan masyarakat memberikan kontribusi dalam membantu hal kemajuan desa ini melalui program pengabdian kepada masyarakat,” terangnya.
Dengan memanfaatkan energi matahari untuk diubah menjadi energi listrik melalui panel surya serta menambahkan beberapa peralatan batere dan hybrid inverter maka ketersediaan energi listrik yang ramah lingkungan dan bebas biaya operasional dapat disediakan bagi warga Deliksari.
Energi listrik yang dihasilkan ini jika dipasang di lokasi yang strategis (balai RW) maka dapat dimanfaatkan warga untuk berbagai kegiatan. Saat listrik PLN padam, anak-anak usia sekolah dapat memanfaatkan untuk suplai gadget mereka dalam melaksanakan kegiatan belajar secara daring.
Untuk ibu-ibu PKK, listrik yang gratis dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian melalui pelatihan kewirausahaan sehingga akan memberikan keuntungan lebih baik dan menarik minat ibu-ibu yang belum terlibat.
“Kapasitas listrik tenaga surya yang dipasang di balai RW 06 sebesar 750Wp dipasang di atap, sedangkan peralatan yang menggunakan listrik ini antara lain: system penerangan di dalam dan diluar balai RW, stop kontak yang dapat digunakan sewaktu-waktu serta lampu penerangan jalan umum didepan balai RW. Dari evaluasi yang dilakukan dari bulan September sampai dengan awal Desember 2021, sistem kelistrikan dari pembangkit listrik tenaga surya ini dapat beroperasi dengan baik dan mampu memenuhi kebutuhan kelistrikan di balai RW 06 Deliksari,” terang Dr Leonardus.
Dalam jangka panjang diharapkan Deliksari RW 06 Desa Sukorejo dapat dijadikan desa binaan bagi kedua fakultas di Unika Soegijapranata yaitu Fakultas Teknik dan Fakultas Ekonomi & Bisnis, pungkasnya. (FAS)