Sepuluh orang Darmasiswa di Unika Soegijapranata yang berasal dari Jerman, Yaman, Slovakia, Hungaria, Jepang, Timor Leste, Papua Nugini, Ukraina, dan Laos telah mengikuti demo pembuatan permen dengan bahan dasar beras kencur pada hari Rabu (30/3) bertempat di laboratorium pangan Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Unika Soegijapranata.
Permen beras kencur yang dibuat oleh para Darmasiswa dikreasikan dalam dua varian. Kreasi yang pertama berupa permen jeli yang dibalut dengan taburan kacang dan gula, sedangkan kreasi yang kedua berupa permen kristal. Dalam kegiatan tersebut para Darmasiswa diperlihatkan cara pembuatan permen dan kemudian membuat sendiri permen beras kencur dengan didampingi oleh asisten mahasiswa dari program studi Teknik Pangan.
Mengenai kemanfaatan beras kencur untuk kesehatan tubuh manusia antara lain adalah :
*untuk mengurangi rasa sakit
*dengan kandungan minyak atsiri yang bersifat seperti zat analgesic
*manfaat beras kencur untuk memberikan efek segar dan bugar pada tubuh
*mengurangi rasa pegal dan capek pada tubuh setelah beraktifitas.
*untuk menambah stamina
*mencegah jerawat
*melangsingkan tubuh secara alami
*untuk meredakan gejala masuk angin
*Manfaat beras kencur untuk meringankan migraine
*Manfaat beras kencur juga untuk menambah nafsu makan terutama pada anak kecil. Karena beras kencur dikenal dengan rasanya yang manis alih-alih pahit seperti kebanyakan jamu pada umumnya. Jadi anak-anak pasti akan menyukai rasanya
*Manfaat beras kencur bisa juga untuk meringankan penyakit maag
*Mengkonsumsi beras kencur secara rutin dapat membatu menebalkan dinding pada perut.
Indonesian Traditional Herbal Medicine
Demo yang dilakukan tidak hanya mengajarkan para Darmasiswa untuk membuat permen beras kencur, namun juga membuat es krim dari ekstrak kulit buah manggis yang merupakan bahan jamu yang tengah populer.
Demo pembuatan permen dan es krim ini merupakan bagian dari program Indonesian Traditional Herbal Medicine yang diikuti oleh para Darmasiswa. Program ini merupakan satu-satunya program Darmasiswa di Indonesia yang menawarkan untuk belajar mengenai jamu. Direktur International Office, Unika Soegijapranata, Dr. Ekawati Marhaenny Dukut, M.Hum. menuturkan, “Program Darmasiswa ini merupakan program yang dibiayai oleh DIKTI. Salah satu kelebihan dari program Darmasiswa adalah para peserta dapat berasal dari berbagai kalangan, tidak hanya mahasiswa melainkan juga karyawan atau siapa pun yang berminat dari luar negeri untuk belajar mengenai Indonesia khususnya jamu dari Pulau Jawa”. Dekan FTP Unika, Dr. Victoria Kristina Ananingsih, S.T., M.Sc. juga menambahkan, “Ciri khas dari program Indonesian Traditional Herbal Medicine ini mengajarkan pembuatan dan pengolahan jamu dan juga kreasi makanan atau minuman berbahan dasar jamu. Kreasi-kreasi yang telah dibuat nantinya akan dibukukan dan menjadi hasil karya para Darmasiswa sehingga dapat menjadi laporan atas segala kegiatan yang telah dipraktekkan”.
Program ini diharapkan mampu memperkenalkan berbagai macam kekayaan yang dimiliki Indonesia, tidak hanya kekayaan budaya melainkan juga kekayaan hayati khususnya mengenai jamu herbal Indonesia. Masyarakat dunia akan mengenal hasil kreativitas dan inovasi orang Indonesia dalam membuat produk dari bahan dasar jamu.
Pada periode ini, Unika Soegijapranata dapat berbangga hati dengan menerima sepuluh orang Darmasiswa. Tahun depan diharapkan jumlah ini akan bertambah sehingga Unika Soegijapranata mampu membantu bangsa dalam memperkenalkan budaya Indonesia di kancah internasional. (Fys)
Internship Fair FIKOM SCU: Jembatan Mahasiswa Menuju Dunia Industri
Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) Soegijapranata Catholic University (SCU) secara rutin