Pastor Kepala Campus Ministry Unika Soegijapranata, Romo Aloysius Budi Purnomo Pr bersama dengan para pemuka agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Jawa Tengah, pada Senin (4/10) telah menyelenggarakan gerakan bersama secara simbolis menanam bibit pohon zaitun di pelataran Pastoran Johanes Maria Unika Soegijapranata.
Dalam kesempatan tersebut ditanam delapan bibit pohon zaitun yang pemaknaannya seperti yang dipaparkan oleh Romo Aloysius Budi adalah menjadi momen memperingati penutupan momen penciptaan.
“Dalam rangka memperingati HUT Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) dan Dies Natalis ke-39 Unika Soegijapranata yang dirayakan beberapa waktu lalu, Prof G Winarno yang dulu ikut merintis FTP menghadiahi 30 bibit pohon zaitun, dan saya mendapat bagian 10 bibit,” jelas Romo Budi.
Dan dari 10 bibit tersebut, delapan bibit saya tanam bersama dalam rangka kerukunan beragama bersama kawan-kawan dari FKUB. Jadi hadir di sini para pemuka dari lintas agama.
Selain itu, hari ini dalam tingkat global terdapat gerakan momentum session of creation (momen penciptaan) dan diperingati sebagai gerakan tahunan, yang dimulai sejak tanggal 1 September serta berakhir tanggal 4 Oktober, dimulai sejak tahun 1995.
Dan saya manfaatkan momen tersebut untuk menanam dalam semangat persaudaraan dengan makna, jika kita ingin menabur kebaikan, kerukunan dan persaudaraan, kita boleh percaya panenannya juga kebaikan, kerukunan dan persaudaraan hidup bersama, lanjutnya.
“Pohon zaitun adalah pohon yang istimewa, yang dalam ajaran Kristianitas itu menjadi pohon kehidupan karena umurnya yang panjang, sampai ribuan tahun. Dan di pohon yang terletak di taman zaitun atau disebut taman getsemani itu, Yesus berdoa dalam sakratul maut dalam rangka penyelamatan umat manusia dan seluruh ciptaan. Sehingga sangat tepat dan ternyata pohon zaitun tidak hanya dimaknai dalam konteks satu agama saja tapi bisa membawa berkah dalam rangka membawa kerukunan, kehidupan dan kebaikan bagi semua agama,” terang Rm Budi.
Sedang Ketua FKUB Jawa Tengah KH Taslim Syahlan, yang turut hadir dalam acara tersebut, juga menyampaikan dukungannya terhadap penyelenggaraan kegiatan kerukunan beragama di Jawa Tengah.
“Kegiatan di pastoran Unika ini memang luar biasa, yaitu menanam pohon zaitun, yang prosesnya dilakukan oleh para pemuka lintas agama,” ucap KH Taslim.
Kegiatan ini sebagai pertanda bahwa kita bersama-sama meneguhkan cinta bumi pertiwi dan boleh belajar bersama pada pohon zaitun yang memiliki usia yang ribuan tahun. Dan dari pohon zaitun itu secara filosofis, kita bisa belajar bahwa di bawah pohon ini kita bisa berteduh, maka diharapkan di masa mendatang suasana kerukunan beragama di Indonesia bisa meneduhkan dan menyejukkan, pungkas KH Taslim. (FAS)