Tim Kedaireka Unika Soegijapranata “Wisata Edukasi Green Fresh Farm Susu Sapi Jatirejo Kelompok Tani Ternak Sido Makmur Jatirejo,” telah melaksanakan Peletakan Batu Pertama dan Workshop Wisata Edukasi pada, 3 September 2022 di Jatirejo.
Nama “Green” pada judul program Kedaireka ini ingin menghadirkan suasana wisata penuh kenyamanan dan keasrian lingkungan desa Jatirejo. Sebelum memasuki lokasi, setiap masyarakat yang ingin berkunjung ke kandang sapi diwajibkan masuk ke dalam sebuah tempat yang disebut dengan Chamber. Istilah Chamber sendiri merupakan usulan dari dokter hewan sebagai sebuah upaya untuk menghindari adanya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang masuk ke dalam kandang sapi.
“Hari ini adalah peletakan batu pertama dan workshop Green Fresh Farm (GFF), ini kenapa namanya GFF karena kita ingin warga yang hadir atau wisatawan yang datang merasakan kenyamanan dan keasrian alam serta lingkungan. Kemudian kita tidak mengubah apapun di lingkungan sekitar tetapi kita hanya memfasilitasi tempat belajar bersama dan menikmati hasil olahan susu bersama, dan hal itu yang akan kita bangun bersama warga Jatirejo.” terang Elizabeth Lucky sebagai ketua pelaksana Wisata Edukasi Green Fresh Farm.
Selain itu, pihak Unika Soegijapranata telah membina warga Jatirejo sejak tahun 2018 dan telah mengelola sumber daya alam yang menjadi ciri khas desa Jatirejo yakni kolang-kaling dan jagung. Selaras dengan ucapan Elizabeth Lucky bahwa mereka telah melakukan pembinaan dan telah menghasilkan hasil seperti kolang-kaling yang diolah menjadi selai kolang-kaling dan permen kolang-kaling. Sedangkan jagung yang sudah dipanen, diproses menggunakan Solar Tunnel Dryer (STD) sehingga dapat dilakukan pengeringan jagung dan palawija secara masal.
Cita-cita membangun wisata edukasi ini sebagai perwujudan ikon baru di Jatirejo. Maka dari tim Kedaireka Unika Soegijapranata berkolaborasi dengan tiga fakultas seperti, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) dan Fakultas Teknik (FT). Selain itu beberapa industri juga diajak untuk bersama-sama bergandengan tangan dengan tim Kedaireka Unika Soegijapranata untuk untuk membangun Jatirejo.
“Selain membuat program Wisata Edukasi GGF Susu Jatirejo, kita juga lebih menyiapkan Sumber Daya Manusia-nya untuk bisa dan selalu membangun Wisata Edukasi ini, salah satunya workshop, kemudian mengenai pelatihan pengelolahan susu ke Laboratorium FTP (Di Unika Soegijapranata BSB) semuanya menggunakan alam.” tuturnya.
Program yang dilaksanakan tidak hanya wisata edukasi semata, disisi lain tim ibu Lucky ini juga menghasilkan output seperti biogas dan pupuk. Selain menghadirkan susu sapi, tetapi kelompok tim Unika Soegijapranata ini juga menyiapkan kolaborasi dengan memetik buah jambu di kebun.
“Di arah jalan kiri itu ada kebun jambu Kristal, selain susu nanti akan ada kolaborasi pemetikan ke kebun buah jambu Kristal. Sehingga wisata merasakan nyaman, enak dan homie dalam wisata edukasi ini. Kemudian akan adanya board edukasi.” jelas bu Lucky.
Elizabeth Lucky selaku ketua pelaksana Wisata Edukasi GFF Susu Sapi Jatirejo ini merasa senang dan bangga karena adanya sinergi dan kekompakkan pada setiap warga di Jatirejo sehingga mereka dapat menghasilkan variasi yang lebih menarik dalam pengelolahan hasil panen mereka. Hal yang terlihat misalnya munculnya variasi seperti lumpia dengan isi kolang-kaling. Selain itu sinergi yang dikeluarkan oleh bu lurah Jatirejo untuk merangkul segenap Rt/Rw serta perwakilan dari DPRD Semarang untuk datang dan peletakan batu pertama ini membuat bu Lucky terkesan. (Kris)