Salah satu tim Kedaireka Unika Soegijapranata membuat program Wisata Edukasi Green Fresh Farm Susu Sapi Kelompok Tani Ternak Sido Makmur Jatirejo. Elizabeth Lucky Maretha S selaku koordinator kelompok membeberkan rencana program tim Kedaireka ini.
Salah satu program yang telah dilakukan yakni Seminar sekaligus Focus Group Discussion (FGD) pada Kamis, 28-29 Juli 2022 di Hotel Grand Candi, Semarang. Seminar dan FGD ini menggaet beberapa institusi untuk melakukan diskusi bersama warga Jatirejo. Berikut beberapa narasumber sekaligus pemantik diskusi:
- Gunawan Permadi selaku Komite Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kota Semarang Pemimpin Redaksi Suara Merdeka. (Ekonomi Kreatif Wisata Edukasi)
- Agus Kariswanto, SE selaku Sub. Koordinator Informasi Budaya dan Pariwisata (Wisata Edukasi Alam Pemerahan Susu Sapi)
- Drs. Hernowo Budi Luhur, SH., Msi selaku Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang (Kebijakan Pemerintah dalam Menyikapi PMK)
- Haris Cahyo Swasono, SP selaku Koordinator BPP Kostratani Gunungpati Unit Kerja: Dinas Pertanian Kota Semarang (Implementasi Kebijakan Pemerintah tentang PMK)
- Triyono, Spt selaku Penyuluh Pertanian BPP Konstratani Gunungpati, Unit Kerja; Dinas Pertanian Kota Semarang (Implementasi Kebijakan Pemerintah tentang PMK)
“Kedaireka ini penelitian, pendidikan dan juga pengabdian. Tri Dharma ini komplit ada di tim kami. Tim kami tidak hanya mengikuti sesi ini saja, tetapi sebelumnya kami sudah memiliki banyak sesi dengan warga Jatirejo misalnya, pengabdian kolang kaling, pengolahan jagung dan yang susu ini kedua kalinya. Awalnya merenovasi kandang, sanitasinya baik tidak berbau, tidak sampai di situ saja kemudian kami ingin melanjutkan wisata edukasi.” ucap Elizabeth Lucky, selaku ketua pelaksana Wisata Edukasi Green Fresh Farm.
Selain itu, kegiatan seminar dan FGD ini dilakukan sebagai langkah awal mengenai perancangan mengenai Wisata Edukasi Fresh Farm sebagai tempat pembelajaran bagi generasi muda untuk mengenal potensi alam dengan menerapkan prinsip wisata edukasi yang berkelanjutan. Manfaat kegiatan dari Wisata Edukasi Fresh Farm Unika Soegijapranata ini juga mengajak masyarakat kelurahan Jatirejo untuk melakukan sinergi membangun dan mengembangkan desanya sehingga meningkatkan ekonomi kreatif desa Jatirejo.
“Wisata edukasi menjadi alasan kami memilih karena melihat potensi yang ada di desa Jatirejo ini. Letak Jatirejo yang paling pojok ini menjadi satu ketertarikan untuk meningkatkan nama Jatirejo yang tidak hanya dikenal mengenai kolang kaling ataupun bumi perkemahan saja tapi kami ingin mengenalkan susunya.” lanjut Elizabeth Lucky.
Elizabeth Lucky bahkan ingin menciptakan wisata edukasi di lingkungan pedesaan tanpa merusak apapun termasuk kelestarian yang ada di desa Jatirejo. Pasalnya nama Green Fresh Farm sendiri memiliki arti mengenai penggambaran dari desa Jatirejo.
Nama Green diambil karena melihat lingkungan yang hijau di desa Jatirejo dan tidak ingin mengubah lingkungan itu secara seketika. Kemudian Fresh sendiri menjadi satu acuan mengenai susu yang fresh dan melihat potensi bumi perkemahan yang ada di lingkungan Jatirejo, kami membuat konsep mengenai paket untuk edukasi yang bisa dilakukan oleh anak-anak untuk mengetahui edukasi tentang susu sapi. Terakhir, Farm merupakan peternak yang ingin dijaga, di desa Jatirejo sendiri memiliki 16 peternak dan 1 peternak memiliki 6-8 ekor sapi, lanjutnya..
Selain itu hal yang ingin ditekankan yaitu mengenai Wisata Edukasi sebagai sebuah pembelajaran. Bahwasannya susu sudah menjadi satu demand yang sangat tinggi. Kemudian Elizabeth Lucky ingin memperlihatkan konsep pendidikan seperti; bagaimana memelihara sapi, memerah susu sapi dan bagaimana memasarkan susu sapi dengan cara mengedukasi. Edukasi ini harapannya dapat menghasilkan SDM yang mandiri bagi tim peternak di desa Jatirejo, sehingga setelah tim Kedaireka tidak lagi membina Kelompok Tani Ternak mampu beradaptasi dengan baik meningkatkan kualitas hidup. (Kris)